Bangku-bangku kosong berserak, dengan lesu para karyawannya menatanya, tiap hari selama lima hari terakhir ini, pembeli satupun tak ada  yang datang lagi
Para karyawan menghitung dalam hati, sewa kontrak kamar bulan depan siapa yang membiayai, bahkan ketika bonus tidak ada, gaji tak cukup untuk membeli roti
Hitungan hari makin menyulitkan lagi, ketika semua barang harus diinventarisasi, pemilik yang merugi tentu tak mau tambah merugi, para karyawan tambah pucat pasi, gaji terakhir untuk kali ini
Berucap selamat tinggal pada ruangan dan kegembiraan bersama teman, lalu menyadari harus berhenti mengasihani diri, mencari pekerjaan yang lain lagi, untunglah belum punya anak istri
Gaji terakhir tanpa bonus, kursi-kursi sudah dirantai, pintu-pintu sudah digembok, semua sudah tertata rapi, mengucapkan selamat tinggal pada sesama teman kerja, lalu berlalu ke motor hasil cicilannya dan berpikir sampai kapan bisa membayarinya, menghembuskan nafas kesal, besok pagi bikin CV lagi, mencari kerja lagi agar hidup teratur lagi, tanpa gaji tak bisa membiayai  ini itu lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H