Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,museum adalah gedung yang digunakan sebagai  tempat untuk pameran tetap benda-benda yang patut mendapat perhatian umum seperti  peninggalan sejarah,seni dan ilmu.
Museum ini bisa menjadi pusat penelitian,studi dan juga rekreasi,serta memberi dorongan pada generasi  yang lebih muda untuk mengenal  sejarah pada masa lampau.
Pada tanggal  7 Agustus 2019 hingga tanggal 10 Agustus 2019 ,seluruh museum di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta,memamerkan beberapa koleksi mereka di Atrium Rama Sleman City Hall ,yang bisa dikunjungi oleh pengunjung mall dari jam sepuluh pagi hingga sepuluh malam.
Acara ini merupakan acara'Gelar Potensi Museum(Ada pameran dan juga pawai)dalam Naungan  Merah Putih,Merangkai Artefak Keindonesiaan 2019
Di Atrium Rama waktu itu juga ada pentas yang diadakan dalam acara gelar potensi museum ini.
Meski hanya menempati Atrium di lobi depan dari mall tersebut,namun ada puluhan museum yang memamerkan koleksi mereka yakni:
1.Museum Monumen Pahlawan Pancasila yang menampilkan:
-Lukisan Brigjen TNI Anumerta Katamso Darmokusumo
-Lukisan Kolonel Infanteri Anumerta Sugiyono
-Replika Batu dan Kunci Mortir yang dipakai untuk membunuh kedua pahlawan revolusi tersebut.
2.Museum UGM yang memamerkan Logo UGM dalam bentuk  hologram  .Yang digambar oleh Katamsi .Rapat pada tahun 1950 dan kemudian digunakan pada tahun 1953 sebagai sampul buku  pidato pembukaan rapat senat terbuka Dies Natalis UGM IV
3.Museum Kraton Yogyakarta memamerkan 'Kesan tertulis presiden Soekarno  untuk Yogyakarta'.
Pesan ini ditulis oleh Ir Soekarno  atas  keberhasilan  Yogyakarta menjadi benteng proklamasi tahun 1946-1949.
Kesan beliau ditulis menjelang keberangkatannya ke Jakarta untuk memangku jabatan baru sebagai presiden  RIS  tanggal 17 Desember 1949 di istana kasultanan Yogyakarta.
(Koleksi Babadan Museum Kraton Yogyakarta).
Memamerkan ;
-Kendhil Dhaling yakni koleksi ini pernah dipakai oleh ibu Mertopawiro(bu Sujak) untuk merebus tiga butir telur ayam kampung yang disuguhkan kepada Panglima Besar Jendral Soedirman,saat beliau  menginap di rumah ibu Mertopawiro  pada tanggal 19 Desember 1949 ,dalam rangka perjalanan keluar kota Yogyakarta,untuk memulai perang gerilya melawan Belanda.
-Tas Kulit Bung Hatta
Tas kulit yang pernah dipakai oleh beliau saat  menghadiri KMB di Denhaag Belanda pada 23 Agustus-2 Nofember 1949.Adanya pengakuan RIS  pada tanggal 27 Desember 1949 adalah merupakan hasil perjuangan beliau dalam KMB
-Foto Penyerahan Kedaulatan RI
Tanggal 27 Desember 1949 Sri Sultan HB IX  mewakili  pemerintah Indonesia  dan  AHJ Lovjuik mewakili pemerintah Belanda,bersama-sama menanda-tangani naskah pengakuan kedaulatan Indonesia dalam bentuk Republik Indonesia Serikat(RIS) .Adapun tempat penanda tanganan adalah di Istana Gambir(sekarang Istana Merdeka).
5.Museum Pusat TNI AU  Dhirgantara Mandala  memiliki koleksi:
-Perlengkapan milik Abdul Gani Handono Cokro,satu-satunya penumpang VTCLA yang  berhasil selamat,pesawat yang jatuh  di desa Jati Karang ,kalurahan Taman Kapamukan Gondowulung Kabupaten Bantul pada tanggal 29 Juli 1947 .
Dalam peristiwa tersebut gugur tokoh penerbang Indonesia antara lain :Komodor Muda Udara AdiSucipto dan Komodor Udara Abdul Rahman Saleh.
-Miniatur  P.51 Mustang yang merupakan salah satu pesawat hasil rampasan  dan kekuatan militer Belanda di Indonesia pasca sidang KMB sebagai bentuk kembalinya Kedaulatan RI tahun 1949.
6.Museum H.M Soeharto memamerkan:
-Masa kecil H.M Soeharto yang lahir pada 8 Juni 1921 di dusun Kemusuk,desa Argomulyo,kecamatan Sedayu Bantul.
Riwayat sekolah  ,Sekolah Bintara di Gombong pada tahun 1941 sebagai murid teladan.Pada 5 Oktober 1945 menjadi anggota TNI .
Pada tahun 1 Maret 1949 Letkol Soeharto memimpin wilayah Werkhreise III(koleksi museum Surakarta).
7.Museum Monumen Jogja Kembali
-Memamerkan sebuah topi baja tembus.
Topi yang digunakan oleh Soepanoto dalam pertempuran di Rejondani 29 Mei  1949  melawan tentara Belanda .Topi ini merupakan sumbangan dari bapak Soepandoko Koesomo Pangarso  yang tinggal di perum Mranggen no A 5 Yogya,yang tidak hanya menjadi  bukti sejarah namun juga semangat perlawanan rakyat Indonesia pada masa itu.
-Peralatan Minum
Penyediaan dapur umum  bagi para pejuang.Teko ,cangkir serta nampan sebagai salah satu bukti sumbangan rakyat dalam menjamu Pangsar Soedirman di desa Karang Rejek Wonosari  dalam menghadapi  perang gerilya melawan agresi Belanda II .Sumbangan dari koleksi ibu Mangunhardjo.
8.Museum Sandi
-Buku Kode CÂ
Karya dr Roebiono Kertopati  yang disusun selama 2 bulan .
Sistim kode dalam buku ini digunakan selama periode 1945-1949  yang termasuk untuk menjaga kerahasiaan  komunikasi delegasi RI pada saat Perundingan Renville di Tanjung Priok  tahun 1947.
-Sepeda Onthel yang digunakan oleh kurir untuk mengantar surat-surat rahasia dari Dinas Kode kepada alamat di wilayah setempat(sekitar Yogya).
9.Museum Jenderal Sudirman,Sasmitaloka Pangsar Sudirman
-Keris  dan telepon
Digunakan oleh Jenderal Sudirman saat  menjadi Pangsar TKR  pada masa perang Revolusi 1945-1949
10.Museum Perjuangan
-Perlengkapan minum Kompi Widodo di Markas perjuangan daerah  Bantul.
Berupa teko,cangkir dan mangkok tertutup.
Digunakan saat Agresi Belanda II.TNI  melakukab perlawanan gerilya ke luar kota Yogya .Hasil  konsolidasi di daerah Bantul dan sekitarnya yang masuk dalam SWK 102 di bawah pimpinan Kapten Sardjono ,kompi Widodo berada di dalamnya.
Dalam persiapan serangan umum ,pernah bermarkas di rumah bapak Broto Sudarmo di Jetis Gilangharjo Pandak Bantul.Peralatan minum yang dipamerkan ini dulu digunakan oleh para gerilyawan.Â
11 .Museum  Ullen Sentalu
-'Sekali Merdeka Tetap Merdeka'
Mangkoenegoro VIII
Surat puisi Gusti Sekar Kedaton dan foto Mangkoenegoro VIII."Sekali Merdeka Tetap Merdeka"
Dikirim oleh Mangkoenegoro VIII  untuk kerabatnya Gusti Sekar Kedaton  Koes Saparyam atau akrab dipanggil Tineke,seorang putri permaisuri Pakubuwono XI.
Dalam surat puisi yang ditulis pada masa revolusi tersebut tergambar jelas dulungan serta semangat nasionalisme para bangsawan Jawa dalam mendukung kemerdekaan RI.
-Foto GPH Sorjohamidjojo yang merupakan bangsawan Jawa yang nasionalis ,mencintai budaya juga aktif dalam perjuangan Kemerdekaan RI .Pada tahun 1945 ditunjuk sebagai anggota BPUPKI dan PPKI.Beliau juga sempat menjadi opsir penghubung TKR ,dengan pangkat Kolonel pada masa perang revolusi kemerdekaan 1945-1949
12.Museum Pergerakan Wanita Indonesia
-Piala Kartini pada tahun 1959 yang diberikan kepada ibu  Sri Wulandari atau Nyi MangunSarkoro atas  jasa beliau dalam Pergerakan Wanita Indonesia
-Mesin ketik portabel Remington model 5 yang digunakan saat menjadi ketua peringatan seperempat abad Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia
-Foto ibu Sri Wulandari atau Nyi Mangunsarkoro(1905-1959)
Beliau merupakan tokoh pergerakan perempuan,pendiri Partai Wanita Rakyat,mengusulkan Seperempat Abad Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia.
Museum Pergerakan wanita Indonesia memiliki nama Gedung  Persatuan Wanita atau Mandala Bhakti Wanitatama
13.Museum Dokter Yap
-Foto -foto dokter Yap Kie Hong sebagai pendiri Rumah Sakit Mata dr Yap ,dari  nama asli pada masa kolonial adalah Princes Juliana Gasthuis voor Goglijelers menjadi RSM dr Yap.Juga foto saat operasi mata yang dilakukan oleh beliau terhadap pasien pada tahun 1930 dengan perlengkapan dan alat yang sangat sederhana.Foto Bapak Soekarno dan Bapak Hatta yang hadir pada hut RSM dr Yap yang ke 25 pada tahun 1948.
Foto Snellen atau Visus mata  yakni alat ukur ketajaman maka,karena kala itu banyak yang buta huruf sehingga yang dicantumkan tidak hanya huruf tetapi juga gambar yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari seperti gambar binatang,gambar transportasi.Juga foto Balai Mardi Wuto yang digagas oleh bekiau sebagai tempat memberi ketrampilan kepada masyarakat yang tuna netra.
14.Museum Dewantara Kirti Griya Taman Siswa
-Baju tahanan (berupa sarung dan baju atasan).Merupakan baju yang  beliau pakai saat sempat ditahan dua kali karena delik aduan pers yang dianggap menghina pemerintah Belanda yang saat itu sedang berkuasa.
-Surat Pembebasan
15.Museum Pendidikan UNY
-Mesin Sheet Reneo yakni alat pengganda dokumen soal ujian dan buku panduan yang digunakan sampai tahun 1970
-Perlengkapan alat tulis yakni Sabak  yaitu dari batu granit berwarna hitam yang tipisnya 3 centimeter dan diberi bingkai kayu di pinggirnya,untuk menulis adalah grip atau semacam pensil dan ada tempat grip atau sekarang terkenal dengan nama doosgrip atau tempat pensil.
-Papan tulis dicat tidak mengkilap(koleksi  museum sekolah Slawi)
-Meja belajar MA (Militer Akademi) Yogyakarta ,ketika masih diselenggarakan di gedung Christelijk MUlO (Sekarang SMA Bopkri 1 Yogya).
-Kompas masa lalu
Alat peraga kompas yang  menunjukkan adanya petunjuk arah yang berbentuk lingkaran di dalam sebuah tabung.Untuk penggunaannya memakai bantuan alat pegas atau pompa untuk memberikan udara di penunjuk arah dalam tabung tadi.Alat ini ditemukan pada saat Dinasti Qin di Tiongkok (221-206 SM).
(koleksi museum sekolah Slawi)
16.Museum Pura Pakualaman
-Ampilan adalah istilah yang diguanakan untuk menyebut benda yang mengiringi  Adipati pada saat upacara kerajaan yang  terdiri dari:
-Sabet(Pedang),Tameng,Lar Badak,Kecohan,Wadah Ses/uang,Wadah Kacu.
Masing-masing benda memiliki fungsi dan makna tersendiri dan sarat makna filosofi budaya Jawa.
17.Museum Monumen Perang Diponegoro
-Bandil yaitu senjata yang berbentuk seperti bola(bahannya biasanya dari batu atau logam) dan pengikat rantai pada pegangannya.Senjata ini digunakan oleh laskar Pangeran Diponegoro dalam Petang Jawa 1825-1830 Â yang cara penggunaanya dengan dilontarkan.
-Tameng yaitu senjata untuk menangkis dari senjata lain seperti pedang atau keris.
-Keris yaitu senjata jarak dekat yang tajam pada dua sisinya,pada bilah keris terdapat corak yang dinamai Pamor yang mengandung makna filosofi.
18.Museum Purbakala Plered yang menampilkan Situs Purbakala Plered dalam bentuk 3D Hologram untuk menunjukkan bahwa pernah ada bekas kerajaan berdasarkan pembuktian penggalian arkeologis .Dan juga bata yang pernah ada .Yang kini tinggal reruntuhan.Ada juga metode eskavasi Arkeologis.
19.Museum Wayang Kekayon
-Gunungan Gaya Bali dengan bentuk seperti pohon atau daun .Gunungan yang umum digunakan saat pentas wayang gaya Bali.
-Gunungan Gapuran yakni menggambarkan gapura sebagai adegan istana yang lebih kecil .Gunungan ini disebut gunungan lanangan sebagai bentuk lebih ramping.
20.Museum Gumuk Pasir dengan alat peraga yang dipamerkan adalah Stereoskop yaitu alat yang digunakan untuk mengukur kedalaman serta ketinggian suatu obyek dalam hal ini adalah sebuah wilayah .Alat peraga tadi adalah Stereoskop cermin.
21.Museum Gunung Api Merapi memamerkan Batu Bom atau Volcanic Bom yang terlempar ke udara saat erupsi di samping material lain baik yang bersifat padat ,cair maupun gas.
22.Museum Kayu Wanagama
-Potongan kayu dari kapal kuno yang merupakan kayu dan sisa kapal yang tertua di Indonesia yang pernah ditemukan.Ditemukan pada abad 7-8 Masehi ,seumur dengan Candi Borobudur.
Kondisi kapal yang ditemukan relatif masih utuh saat ditemukan di Rembang.
-Kayu-kayu yang merupakan koleksi Wanagama seperti kayu Gaharu,kayu Cendana
23.Museum GembiraLoka dengan awetan binatang ular sanca granit dan awetan lemur (Nyctycebus Javanicus) yang merupakan binatang langka dan dilindungi.
24.Museum Biologi dengan Herbarium kering dari daun Nyamplung,daun Kepel dan daun Timoho.
25.Museum Geotehnologi Mineral UPN Â Veteran yang menampilkan daerah tambang dan jenis tambang batuan di DIY.Pakaian penambang serta alat dulang emas sekunder yang biasanya ada di sungai yang alat dulangnya berupa semacam piring cekung besar dari kayu.
26.Museum Gempa Prof.Sarwidi
Alat simulasi bangunan tahan gempa dengan .Barrataga model skala 1:20.Bangunan Rumah Tahan Gempa.Bangunan diuji ketahanannya dengan kekuatan guncangan tertentu.
27.Museum Tani menampilkan alat bajak yakni Luku dengan berbagai filosofi yang terkandung di dalamnya
28.Museum Wayang Beber Sekartaji yang menampilkan wayang beber Ramayana,Wayang Beber Pancasila,Wayang beber merupakan karya Tugiman seorang pelukis wayang dari Puro Mangkunegaran.
29.Museum Affandi dengan lukisan 'Boeng Ajo Boeng' yang syairnya dibuat oleh Chairil Anwar,modelnya pelukis Dullah,pelukisnya Affandi atas permintaan presiden Soekarno.
Lalu lukisan'Tiga Ekspresi Wajahku' tahun 1979  dengan tiga warna yakni kuning adalah  gembira,hijau adalah sedih atau muram dan merah adalah  kecewa atau marah seperti kehidupan sehari-hari.
Ada juga patung Affandi,satu patung.Yang tersisa ada tiga yakni Affandi dan Kartika tahun 1943,Potret diri I tahun 1954 dan potret diri II tahun 1954.
30.Museum Taman Tino Sidin.Disana ada rekaman gambar acara gemar menggambar oleh Pak Tino Sidin saat beliau masih hidup,ada patung beliau,ada buku-buku ajar menggambar.
31.Museum Tembi Rumah Budaya
-Manuskrip dalam huruf Jawa berisi cerita tentang Siung Wanara hingga Amangkurat II.Buku dengan tebal 400 halaman ini ada sebelum kemerdekaan RI.
-Majalah kejawen 1927 berhuruf Jawa dengan penerbit Balai Pustaka yang berisi tentang budaya(wayang),berita luar negeri dan iklan(beberapa sudah ada tampilan foto).
-Keris yakni perpaduan seni dan tehnologi  kala menempa dan memanaskan untuk membentuk motif yang dikehendaki yang disebut pamor.
32.Museum Batik Yogyakarta yang menampilkan atau memamerkan batik pada masa penjajahan Jepang ada motif bunga Dahlia,Krisan,Peony,anggrek dan disertai kupu-kupu yakni adanya dua motif pada satu kain.Kemudian batik peranakan yang kebanyakan ada di pesisir utara Jawa dan batik dengan pengaruh eropa  seperti pada masa kolonial  seperti juga batik Surakarta dan Yogya yang sering menampilkan gambar mahkota pada kain.
33.Museum bahari menampilkan replika KRI Dewa Ruci .Kapal TNI AL sebagai  kapal latih dan pernah mengarungi dunia dua kali.
34.Museum Taman Pintar menampilkan alat peraga dari  larva telur  dan seterusnya.
Ada tambahan untuk pameran dari:Â
35.Museum TNI AD ada meriam gunung yang merupakan buatan Jepang Kaliber  75 mm yang digunakan oleh TKR  dalam pertempuran menghadapi sekutu tahun 1949.
Semua yang di atas adalah semua hal yang saya catat manual di buku hingga petugasnya bilang,bu ini sudah tutup ,tetapi nanti ada petugas lagi.Baiklah.Selesai pas mall tutup.
Penutup:Di kala kita melihat benda-benda atau artefak ataupun alat peraga keilmuan saat dulu atau riwayat kepahlawan itu adalah sesuatu yang menambah wawasan bagi kita tentang sejarah dan lain sebagainya.Apalagi jika sering ada pameran semacam ini di mall untuk lebih mengenal seluk beluk dan menyukai museum sebagai salah satu sarana rekreasi di samping untuk studi serta penelitian dan arsip.
Untuk foto hanya satu dua yang bisa saya tampilkan.
Sumber;Museum yang bersangkutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H