Mohon tunggu...
Efi anggriani
Efi anggriani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Menulislah dan biarkan tulisanmu mengikuti takdirnya-Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Benarkah Suasana Hati dan Tekanan Hidup Mempengaruhi Reaksi atas Sikap Orang pada Kita?

27 Juli 2019   22:58 Diperbarui: 27 Juli 2019   23:48 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Benarkah?

Sesekali potretlah diri sendiri saat sedang susah,senang,marah.Lihatlah apa perbedaan dari foto itu.Pancaran mata jelas beda,ada pancaran mata yang terlihat bersinar atau terlihat seperti kalah atau marah,raut wajah dan aura berbeda.Itu barangkali sebabnya kita juga tidak suka melihat orang yang cemberut dengan kening berkerut,karena mempengaruhi perasaan yang melihatnya.

Suasana hati dalam hal yang lebih ekstrim lagi beserta tekanan hidup yang begitu keras  bisa hanya soal sepele saja seperti rebutan satu penumpang,orang di sebuah terminal bisa membuat seseorang menyerang yang lainnnya.

Jadi benarkah suasana hati  dan tekanan itu yang mempengaruhi reaksi kita atas sikap orang?

Ada orang  dengan suasana hati begitu buruk dan tekanan hidupnya begitu berat namun mampu untuk berfikir bahwa menerjemahkan sikap orang kepadanya dengan segala hal yang dia pikirkan,lalu biasanya dia bertanya pada orang yang dipercayainya ,'kenapa dia bersikap begini?' Lalu mendapat pencerahan dari pemikiran orang lain dan menyikapinya dengan hal yang positif lalu melupakannya.

Di lainnya,ada yang suasana hatinya begitu buruk dan tekanan hidupnya begitu berat,bereaksi dengan terus menerus memikirkan sikap orang ,lalu mulai menjauh agar tidak tersinggung dan menyendiri dan berakhir dengan depresi karena merasa tidak berguna dan putus asa menghadapi hidupnya,bahkan jika dia sudah menyerahkan segalanya,tetapi pikirannya yang terus-menerus bicara itu yang menang.

Barangkali hal-hal di bawah ini bisa berguna:

-Beberapa orang mengatakan bahwa menulis apa yang dirasakan di sebuah buku harian itu lumayan mencerahkan dan melepas uneg-uneg yang ada,entah itu kemarahan,kesedihan dan rasa putus asa ,rasa benci.

Seseorang tidak mungkin terus menerus mengeluh tentang apa yang dirasakannya pada temannya karena masing-masing juga punya masalah sendiri.

-Ambillah waktu sesekali,'me time' untuk yang sudah berkeluarga,untuk melepaskan kepenatan dan penuhnya pikiran,hal-hal sederhana seperti berkebun ,menulis,merajut bagi wanita,atau melakukan hal-hal tanpa direcoki olah yang lain.

Matikan hp dan buang juga wa atau FB yang tidak penting,karena ketika kesal,semua upload an bisa jadi pemicu kekesalan.'Pamer melulu,tau ga gue sedang susah?'Mungkin itu kata yang ingin diungkapkan orang yang sedang sangat kesal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun