Mohon tunggu...
Efi anggriani
Efi anggriani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Menulislah dan biarkan tulisanmu mengikuti takdirnya-Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ketika Kata "Sederhana" Itu Tidaklah Sederhana

17 Juli 2019   16:20 Diperbarui: 17 Juli 2019   16:35 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Menurut KKBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) kata 'Sederhana ' ini mencakup sebagai berikut:

1.Arti atau kata lain dari Sederhana adalah bersahaja atau tidak berlebih-lebihan.Contoh pada'hidupnya sederhana'

2.Arti  atau kata lain dari sederhana adalah tidak tinggi dan tidak rendah,contoh pada 'harga sederhana'

3.Arti atau kata lain dari sederhana ini adalah tidak penuh seluk beluk(kesulitan),lugas,tidak banyak pernik contoh pada'kalimat sederhana'

Untuk lebih lengkapnya ada di dalam KKBI tadi.

Yang ingin saya singgung adalah tentang penerapan' sederhana' itu sendiri

Contoh-contoh di bawah ini barangkali bisa ditemui sehari-hari atau bahkan seseorang mengalami

1) Seorang wanita baru saja melihat postingan temannya yang berlibur dan entah kenapa perasaannya terusik dan kesal lalu dia memposting sebuah gambar liburan di sebuah tempat sebagai pembanding di laman media sosialnya dengan kalimat 'hidup sederhana ya begini saja, tidak perlu muluk-muluk dan pergi yang mahal-mahal'

Benarkah itu' sederhana'? sederhana karena terlihat dari biaya yang mungkin dikeluarkan untuk pergi berlibur tadi.

Tetapi sebenarnya tidak 'sederhana' ketika dia punya niat memberi pembanding dengan mencari opini bahwa berlibur yang mahal itu tidak bagus, jadi dia memilih yang biasa-biasa saja daripada melakukan pemborosan.

2) Seorang pria memberi komentar pada postingan temannya dengan mengatakan 'hidupku sih sederhana jadi tidak mampu membeli makanan seperti itu'.

Apakah benar 'sederhana' dan seolah-olah mencela gaya hidup orang lain yang tidak dibayarinya atau malah mungkin mendoakan suatu ketika yang memposting itu jatuh miskin, apakah sesederhana itu?

3). Seorang wanita berputra lima merasa marah ketika dirinya merasa diabaikan karena tidak diundang menjadi seoramg panitya dalam sebuah perhelatan dan merasa bahwa karena hidupnya sangat sederhana itu hingga tidak masuk hitungan.

Sementara si pemilik perhelatan berfikir bahwa jika dia menjadikan wanita yang berputra lima tadi panitya, bagaimana kerepotannya, bagaimana biaya untuk datang ke kotanya, bagaimana anak-anak yang masih kecil itu butuh perhatian ibunya, lagipula sudah ada orang yang bisa menjadi panitya dan tidak repot (contoh panitya resepsi pengantin).

4) Seorang kenalan mengeluh dan menyesal kenapa dia bertandang ke tempat orang yang secara ekonomi lebih, yang baru saja melahirkan bayi dan kesulitan mencari pengasuh bagi bayinya sementara orang tadi harus bekerja rutin.

Lalu kenalan tadi merasa tersinggung ketika nyonya rumah bolak-balik masuk ke kamar bayi ketika bayinya sendirian sedang tidur, seolah-olah mengabaikannya serta tidak menghargai dia ada di situ, lalu mengatakan pada tetangga-tetangganya agar tidak usah mengunjungi yang baru melahirkan bayi tadi karena sepertinya tidak senang didatangi

Si nyonya rumah pemilik bayi tidak pernah berfikir sampai ke situ, ia kerepotan merawat bayinya dan berfikir ketika tetangganya bertandang itu dianggap sebagai keluarganya karena tiap hari bertemu dan kadang pergi ke tempatnya.

Apakah sesederhana itu?

5) Seorang wanita berkeluarga jarang berkumpul dengan teman-temannya dan teman-temannya menganggap dia sombong serta angkuh.

Sementara wanita tadi di wanti-wanti oleh suaminya, kalau tidak punya tujuan jelas tidak usah pergi sendiri apalagi dalam situasi suaminya kadang sakit.

Apakah sesederhana itu?

6) Seorang sahabat wanita memblokir WA sahabat lama prianya karena mereka tidak boleh bersahabat menurut batasan si wanita, karena masing-masing sudah berkeluarga, sementara teman pria itu marah dan tersinggung karena si wanita dianggap sangat angkuh tidak mau berteman lagi dengannya.

Apakah sesederhana itu?

Banyak contoh lain yang berlalu-lalang pada kehidupan sehari-hari

Bingung juga menterjemahkan sederhana terutama adalah tentang pikiran manusia, pikiran yang tidak penuh seluk beluk, pikiran yang tidak bercabang menterjemahkannya atau pikiran yang selalu berdasarkan pada persepsinya dan kadang menimbulkan reaksi defensif atau bersifat menyerang dan tidak berpuas diri

Pikiran sederhana sesungguhnya bukan pikiran tentang banyak sedikitnya benda, tetapi pikiran bahwa apa-apa itu tidak bisa diterjemahkan secara perspektifnya atau pandangannya saja secara sepihak.

Pikiran sederhana sesungguhnya adalah bagaimana mencoba memandang segala sesuatu secara jernih dan tidak 'neko-neko atau ting clekunik' istilahnya dalam bahasa jawa.

Selalu yang dipikirkan kadang tidak bersifat benar dan harus mendalaminya lebih akurat lagi sebelum memutuskan perasaan atau reaksi itu bertindak, persepsi pikiran seseorang  hanyalah persepsi yang masih harus diuji kebenarannya

Banyaknya tekanan dalam hidup juga mempengaruhi cara berpikir sederhana ini karena orang yang memiliki tekanan cukup tinggi malah sempat-sempatnya berfikir tidak sederhana dengan 'ting clekunik', tadi dan mengurusi hal-hal yang sebenarnya tidak sederhana.

Berfikir sederhana ternyata tidak sederhana bukan?

#Belajarberfikirsederhana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun