Mohon tunggu...
Efi anggriani
Efi anggriani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Menulislah dan biarkan tulisanmu mengikuti takdirnya-Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Titik Enol

5 Juli 2019   22:07 Diperbarui: 5 Juli 2019   22:24 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diriku terpaku bagaikan patung menatap seraut wajah familiar di balik benteng itu,kegelapan tak menyembunyikan raut wajah dalam remang tanpa bintang ataupun rembulan

Kuberpacu mengejarmu dalam seluruh linangan airmata bahagiaku ,ingin ku rengkuh dirimu dalam kegelapan malam dan kegelapan hatiku,saat sinarmu membuatku tersilau olehmu

Sinar matamu menari-nari dan kuterhenti sejenak di titik enol ku,ketika seseorang itu merengkuhmu di hadapanku dan ku terjatuh dalam pusaran dan dirimu lambaikan tanganmu lalu angin menghempaskanmu bersamanya

Diriku mengejarmu untuk meraihmu,ku berlari  ,terjatuh dan terjatuh.Lalu terjatuh dari tempat tidur dan mimpiku dan terakhir kali dengan kata tanpa  lewat isyarat ucapan'aku memblokirmu'

Semua mimpi itu,kuraih handphoneku.Nomorku berdering.

Telah pergi...hari ini,mobilnya..

Dan aku terjatuh di titik enol.Tak mempercayai itu.Jadi benar,dirimu blokir diriku hingga mautmu?

Saat Karna tersenyum pada Drupadi ,diakhir hidupnya tanpa menyentuh tanah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun