Mohon tunggu...
Efi anggriani
Efi anggriani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Menulislah dan biarkan tulisanmu mengikuti takdirnya-Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jangan Bicara Tentang Lemahnya Diri

1 Juli 2019   11:44 Diperbarui: 1 Juli 2019   11:57 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jangan bicara tentang lemahnya diri ketika hati tak tergerak melihat orang tua dibuang anaknya sendiri

Jangan bicara tentang lemahnya hati jika hati tak tergerak melihat seseorang begitu tak berdaya ,tertidur di emperan toko dengan sepeda penuh barang mirip sampah 

Jangan bicara tentang lemahnya hati jika melihat yang lemah tidak merasa terusik di hati

Jangan bicara tentang lemahnya hati jika bahkan melihat seseorang nampak seperti patah arangpun ingin turun tangan

Jangan bicara tentang lemahnya hati jika melihat dua anak rebutan minuman dan ketika habis yang satu masih kehausan dan satunya menangis lalu bilang,pak beli minum lagi ,tapi bayar pakai apa?uang recehpun tak ada

Jangan bicara tentang lemahnya hati jika tidak tergerak kenapa  ada yang berusaha memanipulasi yang lainnya lalu tidak menjadi marah,merasakan perasaan yang ditindas

Jangan bicara tentang lemahnya kalau kalau tidak tergerak dan tiba-tiba bersedih,begitu beratnya hidup orang lain

Mungkin seseorang tiada bisa menjadi manusia dewa semacam ibu Theresia

Tetapi jangan berpura-pura peduli ketika hanya rasa ingin tahu tanpa solusi dengan dua reaksi,jika terlihat lebih  rendah menghinanya,jika terlihat lebih tinggi mengkritik gaya hidupnya

Jangan berpura-pura peduli kalau tidak ingin meluruskan sesuatu yang salah dan meski pahit,sesuatu harus kembali ke harkat semula

Jangan berpura-pura peduli kalau memilih bicara di belakangnya lalu menjadi makanan empuk para piranha gosip dan semua orang menilai sesuai dengan gosipnya dan bukannya bicara di depannya,meski sakit sesaat lalu sembuh ketika sadar demi kebaikan bersama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun