Mohon tunggu...
Efi anggriani
Efi anggriani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Menulislah dan biarkan tulisanmu mengikuti takdirnya-Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Genre dalam Puisi

20 Juni 2019   20:47 Diperbarui: 20 Juni 2019   21:01 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri-warna warni(villagio mal)

Puisi itu sebenarnya bisa  menjadi semacam pesan yang lebih ringkas dengan bahasa yang lugas atau kiasan.

Jenis puisi yang sudah diakui adalah puisi yang baku yakni yang satu baitnya terdiri dari 4 baris dengan rima atau bunyi huruf akhir yang senada

Jenis yang lainnya adalah puisi bebas yang tidak mengikuti aturan baik rima ataupun baris dalam bait,termasuk pemakaian bahasa yang langsung bisa diketahui maksutnya,seperti contoh-contoh hampir pada semua puisi Chairil Anwar.

Sedangkan mengenai genre atau jenis isi yang tersirat dalam puisi itu sendiri ada beberapa dan mungkin berkembang lebih lagi nantinya.

-Puisi tentang keadaan sekitar atau tentang kondisi sosial

Rembulan Menatap

Lelaki di Ambang Batas

Wanita Berharga

Maafkan aku mama

-puisi tentang  tantangan hidup

Prajurit Ber Perisai

Pertanyaan yang terjawab nanti

-puisi tentang cinta pada orang tua

 Surat untuk Ibu

-Puisi tentang cinta

(Saya belum buat puisi tentang ini).

Beberapa puisi di atas adalah puisi yang saya minati isian di dalamnya.Saya lupa sudah mencoba menulis berapa puisi,tetapi genre yang belum saya buat dan mungkin saya tidak akan saya buat adalah yang berisi politik dan cinta pada lawan jenis.Karena sepertinya saya menetapkan  puisi itu sudah begitu banyak dibuat oleh yang lain saya hanya berusaha mengisi genre puisi yang berbeda jenisnya.Biarkan mereka yang muda dan lagi jatuh cinta yang membuatnya.

Puisi pertama saya yang muncul  pertama kali sebagai kompasioner ,berjudul Merpati-Merpatiku,yang isinya adalah dukungan untuk putri-putriku agar mengejar cita-citanya.

Saya selalu berusaha membuat puisi yang berisi pesan tertentu.Siapa tahu nanti anak cucu saya menemukan tulisan saya dan bangga bahwa neneknya pernah membuat puisi tentang dukungan dan menyemangati seseorang semisal di puisi merpati-merpatiku.

Tulisan adalah sejarah ,siapa tahu nanti ditemukan anak cucu kita,siapa tahu.

Tulislah sesuatu yang baik.

Itu yang berusaha saya terapkan

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun