Mohon tunggu...
Efi anggriani
Efi anggriani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Menulislah dan biarkan tulisanmu mengikuti takdirnya-Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lingkaran yang Kumengerti

12 Mei 2019   02:07 Diperbarui: 12 Mei 2019   02:13 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ku sedang mencoba menyelami sesuatu untuk mengerti tentang sesuatu

Ketenangan yang bagaikan es dingin pernah mengaburkan semua nilai yang kulihat 

Seperti sebuah terowongan gelap yang coba untuk dibuat untuk meruntuhkan bangunan di atasnya,tak terlihat,tak kentara,tak terkira ,tak terduga

Seperti siluman yang begitu halus atau laiknya ular yang tak seorangpun tahu jika tak waspada

Ku sedang bertanya,apa yang dicari dari semua ini?

Sesuatu yang seolah melubangi hati serta jiwaku akan keprihatinan

Apakah ini sebuah rencana penghancuran diam-diam

Kenapa kebencian itu menyala bagai gelora api yang membakar dinding-dinding tembok dan menuju satu kepunahan

Atas nama sesuatu yang terbalik jika  hanya dikatakan dan tidak dipraktekan

Ketika esensi manusia sejati tertutup oleh panasnya dan mendidihnya serta beringasnya  pikiran manusia

Dalam diam ku termenung

Dengan seribu tanya dalam hati tak terbendung

Lingkaran  yang tak kumengerti

Lingkaran yang takkan pernah kusentuh

Lingkaran kebencian yang mengalahkan seluruh kearifan di bumi ini

Ku diam dan berlalu

Ku sedih namun hanya bisa membisu

Lingkaran  yang tak kumemgerti

Lingkaran raga tanpa empati

Lingkaran tentang rasa sakit dan lainnya apalagi

Dan lingkaran yang menguarkan api yang membakar dengan kekejian

Lingkaran yang merasa benar sendiri dan jumawa di atas bumi

Sebuah lingkaran yang tak pernah ku mengerti dan kujauhi daripada aku bingung sendiri

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun