Mohon tunggu...
Efi anggriani
Efi anggriani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Menulislah dan biarkan tulisanmu mengikuti takdirnya-Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Kelaparan, Makan Pakai Kerupuk pun Jadi

29 April 2019   22:51 Diperbarui: 29 April 2019   23:01 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Krupuk sudah saya kenal dari saat saya kecil, makan nasi kerupuk lalu di atasnya ditambahi  kecap atau sambal waktu itu sudah mantap luar biasa, apalagi pas kelaparan dan tidak sabar menunggu lauk atau sayur datang.

Atau dulu pas beli bakso,makan krupuk dicocoli sambal dan kecap sudah benar-benar mantap jiwa dan tidak bisa berhenti makan krupuk kecuali perasaan wah sambalnya bisa tandas sebelum mangkok berisi bakso terhidang.

Dan biasanya yang sudah candu pada krupuk.Makan di warung makan,pertama kali yang dicari krupuk untuk camilan.Entah krupuk kaleng(krupuk yg ditaruh dalam kaleng besar),atau krupuk rambak asli atau rambak-rambakan(alias rambak palsu),krupuk palembang,pokoknya mencari krupuk dulu di warung makan tersebut,biasanya lho dan jumlah makan krupuk itu biasanya juga lumayan banyak.

Sekarang ini jarang saya lihat  yang makan hanya dengan krupuk(kecuali anak kecil yang sulit makan dan maunya juga hanya makan nasi dengan krupuk),sudah sangat jarang.Padahal jaman dulu menurutku biasa,mantap banget krupuk diremuk di atas nasi ditambahi kecap atau sambal pokoknya sudah lupa sekitarnya,padahal ada sayur yang dihidangkan,terus  cara makannya dengan tangan,tanpa sendok.

Nah rupanya legenda ini terulang kembali pada kami.

Suatu ketika setelah  sehabis berenang kami menyeberang jalan dari Tempat kolam renang itu untuk membeli makan di sebuah restauran.Benar-benar kelaparan luar biasa.

Menunggu nasi dan lauknya lama sekali.Baiklah nasi yang duluan datang.Lauknya lama sekali,saya pikir apa lupa ya.Padahal tahu sendiri habis berenang biasanya perut harus diisi secepatnya.

Sebagai penyuka kerupuk,sudah dari tadi-tadi kami mengambil krupuk yang dibungkus plastik hingga tiga bungkus.Satu bungkusnya isi empat mirip krupuk kaleng tapi ukurannya lebih kecil sedikit.Belum juga datang.Akhirnya  menyemili nasi dan krupuk sampai nasinya habis.Eh  beberapa saat kemudian lauknya baru datang.Ya akhirnya  membeli nasi lagi untuk lauk tersebut.

Bener-bener nikmat makan nasi dengan remukan krupuk kalau kelaparan menunggu lauk tak datang -datang kyga.

Memang benar kata orang dulu:

"Makanan yang terlezat adalah di saat kamu lapar"

Dan kerupuk pun lezatnya luar biasa,meski akhirnya setelah kuceriterakan pada teman-temanku,aku ke restaurant makan cuma dengan krupuk,ditertawakan.Suer lezat banget teringat jaman kecil meski ada sayur bayam atau sayur lodeh kadang mending pakai kerupuk saja.

Sudah biasa makan kerupuk dan tidak pakai kerupuk, seperti saat dulu biasa memakai jam tangan dan lupa memakainya,ada sesuatu yang kurang.

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun