Menyusuri Malioboro yang merupakan ikon dari kota Yogyakarta.Yang baru-baru ini dipercantik total  dari  selatan rel Stasiun Tugu  Yogyakarta  bahkan hingga ke jalan Pangurakan.
Hal yang dirasakan berbeda dari hari yang lain,di hari Selasa wage ini tidak ada pedagang kaki lima yang berjualan,baik yang berada di depan toko maupun yang berjejer berjualan lesehan umumnya lebih banyak di timur jalan.
Di hari itu peguyuban pedagang disana bahkan membuat panggung hiburan khusus di malam hari, yang berbeda tiap bulannya .Ada hiburan musik dan sebagainya.
Suasana pengunjung atau pejalan kaki di Malioboro sama saja istilahnya' tumplek bleg'.
Jika biasanya ada pedagang wedang ronde yang kini geliatnya makin nyata,atau pedagang lesehan makan  yang beraneka ragam dan pedagang pakaian serta pernak-pernik  handycraft  yang dominan ada di sebelah  barat di depan toko,hari itu tutup total.
Trotoar-trotoar terasa sangat lengang ketika pertama kali datang kesana untuk melihat seperti apa di hari Selasa Wage..tetapi pejalan kaki dan pengunjung tidak ada bedanya.Mungkin kalau dari atas benar-benar mirip seperti kerumunan semut saking padatnya.
Bagi yang  belum pernah ke Yogyakarta di hari Selasa Wage,cobalah menikmati suasana yang berbeda di hari khusus liburan para pedagang kaki lima itu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI