Demikian pula saat arwah Vina meneror otak pelaku bullying dan pembunuh dirinya, Egi. Di sini, selayaknya film-film bergenre horor, sang sutradara tentu tidak ingin mengabaikan momen "jumpscare" yang lazim di film-film menyoal hantu.
Secara umum, film ini memang layak mendapat pujian lantaran sarat pesan moral. Para pemeran film pun dapat menghayati frasa kesedihan dan frustasi pasca perundungan khususnya peran protagonis yang dimainkan Nayla. Begitu pula peran sahabat dekat almarhum Vina, Linda yang dimainkan Gisellma.
Tidak hanya kepiawaian memerankan tokoh sentral, aktris senior Lydia Kandou yang memerankan tokoh nenek dan Septian Septian Dwi Cahyo yang memerankan tokoh abah atau ayah. Mereka cukup lugas mengisi film ini dengan penjiwaan yang apik.
Dilansir dari @deecompany_official, film "Vina Sebelum 7 Hari" diklaim mendapat apresiasi yang luar biasa dari penonton. Hal itu dapat dilihat dari dua hari penayangannya pada Rabu (9/5/2024) yang telah meraup 797.077 penonton.
Selain itu, di aplikasi terkait film bioskop, Tix.id, "Vina Sebelum 7 Hari" mendapat rating 9,5 dengan 4.913 vote hingga Sabtu (11/5/2024).
Akankah film ini sukses menyuarakan perang terhadap isu bullying, persekusi maupun perundungan? Kita lihat saja tanggapan penonton maupun netizen yang bakal memenuhi opini mereka di berbagai media sosial, dan tentu saja aparat keamanan serta pemangku kepentingan bangsa ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H