Mohon tunggu...
Effendy Wongso
Effendy Wongso Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Ini Upaya yang Perlu Dilakukan Pelaku Kuliner Guna Majukan Kafe-Resto

20 Desember 2022   22:26 Diperbarui: 21 Desember 2022   08:34 767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Susana outdoor kafe yang kebanyakan dikunjungi konsumen milenial. / Foto: Effendy Wongso

Dalam perkembangan bisnis kuliner yang semakin masif, selalu saja ada berbagai upaya kreatif yang diperlukan pengusaha guna mengembangkan kafe maupun resto mereka. Artinya, cita rasa makanan yang mumpuni saja tidak cukup untuk mengangkat brand sebuah kafe-resto.

Hal itu diungkapkan Manager Capital Cafe Abdul Rochim saat ditemui di Capital Cafe, Jalan Bundaran PU, Kelurahan Tuak Daun Merah, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa 20 Desember 2022.

Oleh karena itu, diperlukan upaya yang benar-benar inovatif yang tidak sekadar meletakkan keunggulan pada selera lidah konsumen akan tetapi juga memetakan faktor lain seperti strategi bisnis, promosi, dan konsep baru yang menyasar segmen potensial dalam bisnis kuliner.

"Konsep baru yang menyasar segmen milenial, inilah yang kami usung sebagai upaya guna memajukan brand kafe kami," terang Rochim.

Konsep baru yang dimaksud pria yang juga merupakan konsultan SDM dari BNJ Project tersebut tidak lain adalah inovasi yang lahir dari pengamatan dan pengalaman pihaknya terhadap apa yang dibutuhkan konsumen.

"Intinya, kami mengakomodir apa yang diinginkan masyarakat penikmat kuliner khususnya kaum milenial yang umumnya terdiri dari anak muda. Anak muda, saat ini tidak sekadar bersantap ketika mengunjungi kafe ataupun resto, namun mereka juga butuh tempat nongkrong yang reprensetatif," katanya.

Rochim menjelaskan, berbekal pengamatan dan pengalaman dirinya selama berkecimpung di dunia kuliner khususnya sebagai konsultan food and beverage, ia melihat pentingnya mengakomodasi kearifan lokal sebuah daerah.

Susana outdoor kafe yang kebanyakan dikunjungi konsumen milenial. / Foto: Effendy Wongso
Susana outdoor kafe yang kebanyakan dikunjungi konsumen milenial. / Foto: Effendy Wongso

"Saya melihat, di Kota Kupang anak-anak mudanya punya budaya pertemanan yang baik (kolektif). Artinya, mereka senang ngumpul dan nongkrong bareng. Ini salah satu kearifan lokal yang perlu diangkat," ujarnya.

Untuk itulah, sebut Rochim, manajemen Capital Cafe sekaligus mengusung dua konsep utama guna mengangkat brand mereka agar bisa eksistensif, disukai, bahkan menjadi kafe favorit di Kota Sasando, sebutan wilayah Kupang.

"Pastinya, konsep pertama yaitu soal cita rasa makanan dan minuman yang mumpuni itu tidak perlu dipertanyakan. Ini sudah menjadi kewajiban kompartemen pantry menyajikannya kepada konsumen. Nah, selain itu faktor lainnya adalah keunikan kuliner yang kami tawarkan," jelasnya.

Ketika ditanyakan keunikan apa yang diusung dalam implementasi penyajian kuliner jualan pihaknya, Rochim dengan tegas mengatakan semuanya mengacu kepada 'kebaruan', pionir, bahkan pertama dihadirkan pihaknya di Kota Kupang.

"Ya, ini dapat dilihat dari konsep menu 'on the go' yang kami tawarkan. Tidak hanya simpel namun memang seperti yang menjadi kebutuhan rkaum milenial, apalagi baru pertama kali hadir di Kota Kupang seperti menu Capital's Cone kami," bebernya.

Hal senada memang pernah diungkapkan Komisaris BNJ Project Novan Anggara saat ditemui di tempat yang sama pada Rabu 14 Desember 2022.

Penyanyi Inggid Wakano (kanan) saat menyanyi di Capital Cafe, Selasa 20 Desember 2022 malam. / Foto: Effendy Wongso
Penyanyi Inggid Wakano (kanan) saat menyanyi di Capital Cafe, Selasa 20 Desember 2022 malam. / Foto: Effendy Wongso

Menurutnya, selain konsep menu yang diusung Capital Cafe selain berbasis 'on the go',  juga simple dengan platting yang sederhana tetapi tetap mengutamakan kualitas masak.

"Dari semua menu, ada menu signature yang menjadi andalan atau menu utama yaitu 'chicken cone'. Menu ini kami anggap istimewa lantaran unik dan baru pertama kali kami perkenalkan di Kota Kupang," klaim Novan.

Seperti diketahui, chicken cone adalah ayam filet dengan berbagai macam varian saus yang disajikan di atas cone ice cream.

Menyambung penjelasan Rochim yang sudah mengabdikan dirinya sejak 2012 di BNJ Project, adapun konsep kedua adalah suasana kafe yang nyaman.

"Baik indoor maupun outdoor, semuanya harus hadir dalam konsep unik dan berbeda. Ini dibutuhkan agar konsumen betah berada dalam kafe," klaimnya.

Salah satu upaya yang dapat dilihat dari konsep utama kedua, papar Rochim, adalah dihadirkannya live music atau pertunjukan musik setiap akhir pekan atau hari-hari spesial tertentu di Capital Cafe.

Komisaris BNJ Project Novan Anggara (kanan) saat berada di bartender Capital Cafe.  / Foto: Effendy Wongso
Komisaris BNJ Project Novan Anggara (kanan) saat berada di bartender Capital Cafe.  / Foto: Effendy Wongso

"Jadi, pengunjung kafe dapat bersantai makan menu-menu unik kami sembari mendengarkan musik-musik dari band maupun penyanyi yang kami hadirkan," katanya.

Di pengujung penjelasannya, Rochim mengaku optimistis terhadap kemajuan dan perkembangan kafe yang dinakhodainya.

"Optimis bakal lebih berkembang, sebab kami berusaha menjadi pionir. Memang tidak dapat dipungkiri jika nantinya bakal ada pesaing yang bakal mengikuti atau meniru konsep yang kami bawa ini, tetapi kami tetap teguh menjaga kualitas konsep utama tadi, sekaligus akan melahirkan konsep-konsep yang lebih baru, unik, beda sekaligus ikonik," tutupnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun