"Pastinya, konsep pertama yaitu soal cita rasa makanan dan minuman yang mumpuni itu tidak perlu dipertanyakan. Ini sudah menjadi kewajiban kompartemen pantry menyajikannya kepada konsumen. Nah, selain itu faktor lainnya adalah keunikan kuliner yang kami tawarkan," jelasnya.
Ketika ditanyakan keunikan apa yang diusung dalam implementasi penyajian kuliner jualan pihaknya, Rochim dengan tegas mengatakan semuanya mengacu kepada 'kebaruan', pionir, bahkan pertama dihadirkan pihaknya di Kota Kupang.
"Ya, ini dapat dilihat dari konsep menu 'on the go' yang kami tawarkan. Tidak hanya simpel namun memang seperti yang menjadi kebutuhan rkaum milenial, apalagi baru pertama kali hadir di Kota Kupang seperti menu Capital's Cone kami," bebernya.
Hal senada memang pernah diungkapkan Komisaris BNJ Project Novan Anggara saat ditemui di tempat yang sama pada Rabu 14 Desember 2022.
Menurutnya, selain konsep menu yang diusung Capital Cafe selain berbasis 'on the go',  juga simple dengan platting yang sederhana tetapi tetap mengutamakan kualitas masak.
"Dari semua menu, ada menu signature yang menjadi andalan atau menu utama yaitu 'chicken cone'. Menu ini kami anggap istimewa lantaran unik dan baru pertama kali kami perkenalkan di Kota Kupang," klaim Novan.
Seperti diketahui, chicken cone adalah ayam filet dengan berbagai macam varian saus yang disajikan di atas cone ice cream.
Menyambung penjelasan Rochim yang sudah mengabdikan dirinya sejak 2012 di BNJ Project, adapun konsep kedua adalah suasana kafe yang nyaman.
"Baik indoor maupun outdoor, semuanya harus hadir dalam konsep unik dan berbeda. Ini dibutuhkan agar konsumen betah berada dalam kafe," klaimnya.
Salah satu upaya yang dapat dilihat dari konsep utama kedua, papar Rochim, adalah dihadirkannya live music atau pertunjukan musik setiap akhir pekan atau hari-hari spesial tertentu di Capital Cafe.