Anita menambahkan, kue Lapis Legit yang berbahan dasar kuning telur, tepung terigu, gula, dan mentega atau margarin itu, lazimnya Kue Lapis versi Nusantara memiliki cita rasa yang manis dengan tekstur yang lembut namun kokoh, namun tidak terlalu kenyal seperti Kue Lapis versi Nusantara.
"Di Belanda, irisan kue ini biasanya disajikan sebagai kudapan atau hidangan pencuci mulut dalam jamuan 'rijsttafel'. Rijsttafel secara harfiah dalam bahasa Belanda berarti 'meja nasi'," bebernya.
Menurut Anita, cara ala Belanda itu merupakan proses penyajian makanan berurutan dengan pilihan hidangan dari berbagai daerah di Nusantara.
"Mungkin, ini mirip 'table manners' yang banyak diterapkan dalam tata cara makan modern saat ini," katanya.
Menurut Anita pula, proses penyajian seperti itu berkembang pada masa kolonial Hindia Belanda yang memadukan etiket dan tata cara perjamuan resmi Eropa terhadap kebiasaan makan penduduk setempat.
"Seperti yang kita ketahui, orang-orang di Nusantara dulu mengkonsumsi nasi sebagai makanan pokok dengan berbagai lauk-pauknya," tutupnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H