"Lalu, Kang Isan mencoba menggoreng tahu baksonya sebelum diberikan kepada tetangga. Tujuan menggoreng tahu bakso ini dilakukan supaya tidak mudah basi. Tahu bakso yang telah digorengnya, selanjutnya diberi saus kacang mirip saus kacang gado-gado hasil kreasi racikannya," paparnya.
Bermula dari sana, sebut Amelia, tetangga-tetangganya Kang Isan rupanya menyukai tahu bakso goreng itu.
"Sejak saat itu, tetangga Kang Isan juga mulai memesan tahu bakso goreng buatannya. Tentu ini di luar perkiraannya sebab ternyata peminatnya banyak. Bahkan, bakso tahu yang digoreng lebih laku ketimbang berjualan hanya bakso (yang merupakan jualan utamanya). Sejak saat itu pula, makanan kreasinya populer disebut sebagai batagor," jelasnya.
Menurut Amelia, sampai kini kreasi makanan yang tercipta dari "ketidaksengajaan" berentitas Sunda bernama batagor tersebut telah menginspirasi banyak orang menawarkan menu serupa.
"Uniknya, banyak juga pelaku kuliner mengembangkannya dalam berbagai kreasi berbau 'internasional', seperti Batagor Beurgeur yang menyerupai burger," ulasnya.
Selain itu, sambung Amelia, mereka juga bikin batagor Korean Honey yang mengadaptasi menu dari Negeri Ginseng Korea.
"Ya, ada juga batagor blactagor, batagor jamur, batagor keju, batagor mozarela, batagor udang, dan masih banyak varian batagor dengan berbagai isian," katanya.
Amelia menegaskan, sejatinya batagor pada awalnya dibuat dari tahu yang dilembutkan dan diisi adonan berbahan ikan tenggiri dan tepung tapioka.
"Selanjutnya, bahan-bahan tersebut dibentuk menyerupai bola yang digoreng dalam minyak panas selama beberapa menit hingga matang," paparnya.
Amelia menambahkan, adapun variasi lainnya sebagai bahan pendamping batagor biasanya disertai siomai.
"Ya, semuanya digoreng dan dihidangkan bersama batagor. Ini kemudian dikombinasikan bersama telur, kentang rebus, bumbu kacang, kecap manis, sambal, dan air perasan jeruk nipis," bebernya.