Mohon tunggu...
Effendy Wongso
Effendy Wongso Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Ikan Bakar Parape, Menu Khas Makassar yang Sempat Trending di Google

19 September 2022   12:43 Diperbarui: 6 Oktober 2022   10:55 1273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ikan bakar parape dibakar di atas arang. / Foto: Effendy Wongso

Seafood atau makanan laut, khususnya menu ikan hampir dapat ditemukan di berbagai penjaja kuliner mulai resto berbintang hingga warung kaki lima. 

Sejatinya, ikan juga sudah menjadi makanan umum yang digemari berbagai kalangan. Dari jenis racikannya, ikan bakar merupakan salah satu penyajian masak yang paling digemari.

Terkait ikan bakar, ikan bakar parape diklaim menjadi salah satu favorit penikmat kuliner. Ini dapat dilihat dari trending dan viralnya ikan bakar dengan cita rasa manis pada bumbunya beberapa waktu lalu.

Hal itu diungkapkan Supervisor Waroenk Seafood Wanda Bunga ketika ditemui di Jalan Veteran 18, Kelurahan Fatululi, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin 19 September 2022 pagi.

Menurutnya, kala itu chef atau koki andal Febs Asyagaf yang mengikuti kontes memasak "MasterChef Indonesia" yang ditayangkan di RCTI pada 10 Juli 2021 lalu, meracik ikan parape dalam salah satu olahan kulinernya.

Kegiatan "adu masak" dari Febs Asyagaf tersebut, imbuh Wanda, spontan viral di Google Trends dan memantik rasa penasaran netizen terkait "parape" yang menjadi menu sajiannya.

"Di sisi lain, ikan bakar parape juga trending lantaran pada 3 April 2020 MasterChef Indonesia season sembilan, Machel tampak tampil meracik menu khas dari Sulawesi Selatan tersebut," katanya.

Kendati demikian, imbuh Wanda, sejatinya jauh sebelum chef Febs Asyagaf maupun chef Machel memperkenalkannya di MasterChef Indonesia, bahkan chef Juna dalam salah satu momen kegiatan yang sama, ikan bakar parape ini memang sudah populer.

"Ya, tidak kalah populer menu ikan khas Makassar lainnya seperti pallumara, pallukaloa, pallukaci, dan sup kepala ikan ulu juku," jelasnya.

Ikan bakar parape dibakar di atas arang. / Foto: Effendy Wongso
Ikan bakar parape dibakar di atas arang. / Foto: Effendy Wongso

Sementara itu, ditemui di tempat yang sama, Head Chef Waroenk Group Ahmad Niko menjelaskan ikan bakar parape berasal dari Makassar.

"Mengapa dinamakan 'parape', itu karena ikan ini diolah dengan cara dibakar. Setelah itu, dibalur bumbu parape yang dibikin dari berbagai bumbu beraroma 'strong' sehingga menjadi wangi," ulas Niko.

Ia menjelaskan, makanan tradisional yang berakar dari etnis Bugis-Makassar ini tidak hanya digemari di Sulawesi Selatan akan tetapi juga di seantero wilayah Indonesia termasuk Kota Kupang.

"Ikan bakar parape juga tidak hanya digemari penikmat kuliner diaspora Sulawesi Selatan yang sudah menjadi warga di sini (Kupang), tetapi juga dari daerah lain. 

"Sudah umumlah istilahnya, sebab kelezatan ikan bakar parape ini memang tidak kalah dibandingkan makanan khas dari daerah lainnya. Sehingga inilah alasan menu ini disukai semua kalangan," tambah Niko.

Di Waroenk Seafood, sebut pria asal Malang ini, ikan parape digemari pelanggan tidak semata karena bumbunya yang khas dengan manis 'legit'.

Namun, juga lantaran kontribusi ikan lautnya yang selalu fresh. Pasalnya, kesegaran ikan merupakan hal penting yang tidak dapat diabaikan.

"Ikan kakap maupun kerapu adalah jenis ikan yang paling disukai pelanggan. Ini karena daging ikannya lebih empuk, jadi lebih mudah bumbu parapenya meresap," beber Niko ketika ditanyakan jenis ikan apa yang cocok digunakan memasak ikan bakar parape.

Asisten koki Waroenk Seafood Dony tengah membakar ikan bakar parape. / Foto: Effendy Wongso
Asisten koki Waroenk Seafood Dony tengah membakar ikan bakar parape. / Foto: Effendy Wongso

Selain jenis ikan yang 'cocok', Niko mengungkapkan jika bumbu parape harus dicampurkan langsung ketika membakar ikan.

Adapun bumbu yang digunakan, bebernya, terdiri dari bawang merah, bawang putih, biji kemiri, merica, garam, gula, asam jawa, minyak goreng, saus tiram, dan lain-lain yang diaduk merata sehingga menyatu menjadi 'saus' bumbu parape.

"Setelah semua sirip dibersihkan dan perut ikan dikeluarkan, kedua sisi ikan disayat atau diiris horizontal kurang lebih lima sentimeter atau dapat disesuaikan terhadap lebar ikannya. Kemudian, ikan ini dibakar di atas arang," papar Niko.

Setelah dibakar setengah matang dan berwarna kecokelatan, sambungnya, bumbu parape dibaluri secara merata dari kepala sampai ekor.

Selain dibaluri di atas ikan, bumbu parape juga diisi pada dua celah yang telah disayat pada sisi badan. Proses (pembaluran) bumbu ini apabila ikan diperkirakan nyaris matang. 

"Apabila sudah benar-benar matang, angkat ikannya dan masukkan ke dalam piring. Tuangkan sisa bumbu ke seluruh badan ikan bakar ini," ungkap Niko.

Ia menambahkan, ikan bakar parape pihaknya digarnis bersama irisan mentimun, daun selada, dan irisan tomat atau jeruk nipis.

"Selain itu, kami biasanya menambahkan terpisah sambal tumis (sambal matah) agar pelanggan yang suka menu pedas tetap bisa merasakan sensasi cabai meskipun pada dasarnya ikan bakar parape ini mengandalkan rasa 'manis'," tutupnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun