Negeri Pisa, Italia adalah salah satu negara yang ikonik baik lantaran kontribusi pariwisatanya yang sohor maupun khazanah kulinernya yang populer. Terkait kulinernya, tanpa memberitahu Anda makanan apa yang "melegenda" tersebut, pasti juga sudah tahu.
Ya, tidak salah, pasti jawabannya adalah pizza dan spageti. Piza yang kerap ditulis "pizza" dan spageti yang kerap ditulis "spaghetti" memang tidak dapat dinafikan sebagai salah satu menu masyhur dunia. Tak hanya menu-menu legendaris itu, negara yang terkenal dengan sepakbolanya ini juga mumpuni dalam menelurkan menu ikonik dunia lainnya seperti steik.
Dari sekian banyak varian steik, ada satu jenis yang telah mendunia yaitu "Chicken Parmigia". Steik ini terbilang unik lantaran merupakan hasil "kolaborasi" antara makanan Amerika Serikat (AS) dan Italia sendiri.
Di luar Italia dan AS, saat ini menu tersebut berkembang secara masif di Australia dan banyak negara di Eropa Barat lainnya.
"Di Italia sendiri serta beberapa negara di Eropa Barat, steik yang didominasi bahan daging ayam ini lebih dikenal dengan sebutan 'Chicken Parmigiana'," demikian ungkap Head Chef Waroenk Group Ahmad Niko saat disambangi penulis beberapa waktu lalu yang ingin membahas menu nondomestik di Waroenk Oebufu, Jalan WJ Lalamentik, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Niko menjelaskan, "Ayam Parmesan" ini, demikian penyebutan lain dari Chicken Parmigia terdiri dari dada ayam berlapisi tepung roti gandum yang disiram saus tomat serta keju mozzarella.
"Selain itu, juga diimbuhi provolone atau parmesan. Nah, Chicken Parmigia yang kami sajikan di Waroenk Oebufu ini termasuk versi modern, yang selalu disajikan bersama french fries atau stik kentang goreng dan sedikit sayuran," bebernya.
Niko menambahkan, manajemen pihaknya menyediakan menu itu lantaran telah populer.
"Ya, tidak hanya di negari asalnya Italia-Amerika tetapi juga di Indonesia. Sehingga, boleh dibilang menu ini bisa ditemukan dalam berbagai menu western yang disajikan resto dan kafe, maupun restoran subhotel besar internasional," paparnya.
Ketika ditanya bagaimana respons penikmat kuliner terhadap menu "asing" itu, Niko menjawab makanan hasil perpaduan dari Negeri Spageti dan Paman Sam itu mendapat animo yang cukup baik dari pelanggan.