Menu berbahan ayam mungkin menjadi salah satu varian masak yang paling banyak diracik para koki pelaku kuliner. Pasalnya, selain digemari penikmat kuliner dari berbagai kalangan, ayam juga mudah diperoleh. Dalam artian, bahan makanan dari jenis unggas ini mudah dikembang-biakkan dan diternakkan.
Hal itu dapat dilihat dari menjamurnya menu ayam goreng, baik dari produk resto waralaba seperti KFC, McDonalds hingga warung-warung kaki lima yang masuk dalam usaha partikelir.
Mengamatinya secara makro, khususnya terkait kuliner dunia tentu tidak ada yang dapat menafikan bila Chinese food atau makanan yang berakar dari China (Tiongkok) merupakan salah satu makanan paling populer.
Lantaran kelezatannya pulalah, menu asal Negeri Tirai Bambu banyak diadaptasi negara lain seperti Korea dan Jepang.
Sehingga dalam perkembangan sejarah kuliner dunia, dengan menyebarnya imigran Tionghoa di berbagai negara yang menjadi diaspora pada masing-masing wilayah yang didiaminya, maka restoran Chinese food juga semakin menjamur, khususnya di wilayah pecinan atau china town di berbagai negara.
Salah satu varian menu Chinese food yang diakui kelezatnya adalah Ayam Cantonese Saus Inggris. Menu ini dapat dikatakan "wajib" ada dalam paket bersantap yang biasanya disuguhkan atau disajikan dalam setiap gelaran makan bersama sebuah keluarga Tionghoa.
 "Ayam Cantonese Saus Inggris yang merupakan bagian dari menu Chinese food yang kami sajikan di Waroenk Seafood, sangat digemari pelanggan. Secara umum, untuk varian 'makanan Cina' menu ini menempati salah rating teratas dalam daftar pesanan," beber Supervisor Waroenk Seafood Wanda Bunga saat ditemui penulis belum lama ini guna merangkum artikel terkait kuliner untuk Kompasiana.com di Waroenk Seafood, Jalan Veteran 18, Fatululi, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Salah satu faktor disukainya Ayam Cantonese Saus Inggris yang dibanderol Rp 81.000 per porsi tersebut, aku Wanda, tidak lepas dari kelezatan sausnya yang khas.
"Daging ayam dalam menu kami ini memiliki cita rasa lezat lantaran sausnya yang sangat spesial," imbuhnya.
Sementara itu, untuk lebih tahu secara mendetail "kontribusi" atau klaim kecap inggris terhadap kelezatan Ayam Cantonese Saus Inggris ini, penulis langsung menanyakan kepada Head Chef Waroenk Group Ahmad Niko di tempat yang sama.
"Sebelum dimasak, daging ayam dipotong kecil seperti biasa, selanjutnya dimasak dengan kecap inggris. Tujuan dipotong kecil agar sausnya lebih mudah meresap hingga ke seluruh bagian dalam daging ayam," paparnya.
Niko menjelaskan, selain dilumuri kecap inggris, menu itu juga dimasak menggunakan potongan paprika merah dan paprika hijau.
"Kuahnya sedikit kental dan berwarna hitam. Kuah kental inilah yang kemudian menjadi 'saus'. Nah, saus inilah yang selanjutnya menjadi 'kekuatan' dari Ayam Cantonese Saus Inggris," katanya.
'Kekuatan' yang dimaksud Niko tidak lepas dari kelezatan menu itu sendiri. Artinya, cita rasa kelezatan menu Ayam Cantonese Saus Inggris tidak lepas dari kecap inggris seperti yang juga disebut Wanda tadi.
Masih terkait saus yang berasal dari kecap inggris, Wanda di sela wawancara menambahkan perkataan Niko bahwa kendati saus pada menu ini bernama "inggris", namun asal makanan itu bukan dari negara Inggris.
"Sebenarnya, banyak klaim terkait asal negara pertama yang menciptakan kecap ini sebagai bahan utama saus inggris. Adapun nama Inggris disematkan pada 'kecap' itu karena banyak orang Inggris yang dulunya menjajah India, membawa resep kecap ini ke Inggris," jelas Wanda.
Lebih lanjut, Wanda mengatakan kecap inggris merupakan peninggalan hubungan negara Inggris dengan India pada zaman kolonial yang menjadi populer sekitar 1830-an.
"Sejarah dari kuliner ini sendiri simpang siur. Ya, itu karena di China kecap inggris ini sudah ada jauh sebelum orang Inggris mempopulerkannya ke berbagai belahan dunia, seperti pada era Meiji di Jepang melalui India," bebernya.
Wanda menjelaskan di China kecap tersebut bernama "Lajiangyou". Kecap tersebut banyak dibuat atau dijadikan saus untuk Chinese food yang berakar pada Cantonese food.
"Seperti yang kita ketahui, Canton atau Kanton (Guandong) adalah salah satu nama wilayah (provinsi) di China. Sehingga, boleh dikatakan 'cantonese' ini berdasarkan nama provinsi di China tadi. Mirip Szechuan food yang juga berasal dari salah satu wilayah di China," katanya.
Wanda menambahkan, bukan hal yang mengherankan jika Cantonese menjadi salah satu ikon kuliner dunia. Pasalnya, sebutnya, Kanton sudah sangat terkenal sebagai pencipta bumbu masakan yang khas dan lezat.
"Di Hongkong contohnya, Kanton sebagai suku mayoritas di sana tentu tidak terlepas menu-menu Cantonese, begitu pun penggunaan saus inggris. Di restoran-restoran penyaji dimsum, kecap inggris ini kerap disebut 'gip jup' (bahasa Kanton). Secara harfiah, artinya penyedap rasa untuk makanan," tutup Wanda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H