Menyoal dunia kuliner, ada anekdot yang sudah sering kita dengar, yaitu 'saat bersantap orang bisa makan tetapi tidak bisa tanpa minum, namun orang bisa minum tanpa makan'.
Hal itu memang tidak salah. Pasalnya, secara alami manusia setelah makan harus minum. Inilah yang mendorong pelaku kuliner, apapun bentuk usahanya selalu menyiapkan minuman untuk pelanggannya.
Dari sisi bisnis, tentu dengan hadirnya minuman bakal mendorong grafik penjualan sebuah warung, restoran maupun kafetaria yang menawarkan makanan sebagai jualan utama.
Sebagai salah satu penyedia kuliner yang sudah cukup eksis di Kota Kupang, Waroenk Oebufu juga tidak lepas dari hal itu. Artinya, mereka juga menyediakan aneka minuman selain makanan sebagai jualan utama.
Salah satu item minuman dalam varian moctails yang tergolong unik dan bernilai 'estetik' adalah jenis "Yo".
"Ada tiga varian berbeda dalam moctails Yo ini, yaitu Yo Mango, Yo Peach, dan Yo Berry," papar Head Chef Waroenk Group Ahmad Niko saat ditemui belum lama ini di Jalan WJ Lalamentik, Oebufu, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Niko menambahkan, Yo berbahan yoghurt tersebut dipadukan dengan sirup, soda, dan biji selasih.
"Kalau Yo Berry misalnya, taste-nya berasa buah berry dan Yo Peach rasa buah persik, serta Yo Mango sendiri dengan rasa buah mangga," paparnya.
Sementara itu, Supervisor Waroenk Group Amelia Saputri Wahab menjelaskan, selama diluncurkan 8 Juli 2017 lalu, ketiga minuman Yo tersebut sangat digemari pelanggan.
"Alasan disukainya minuman ini, seperti yang kami dengan dari komentar para pelanggan, tidak lepas dari sensasi rasa manis dari sirup dan sedikit asam dari yoghurt bersatu dalam satu minuman. Selain itu, moctails jenis Yo ini baru pertama di Kupang," klaimnya.
Tidak hanya dari cita rasa, alasan lainnya menurut Amel, demikian Amelia disapa, penyajian Yo Mango, Yo Berry, dan Peach juga terbilang "lucu". Lucu yang dimaksudnya adalah keunikan "tampilan" minuman yang disajikan pihaknya.
"Unik, karena tampilan wadah (botol) yoghurt yang menggelantung pada ujung sedotan di bibir gelas. Ini memang yang diinginkan anak muda zaman now yang senang berfoto selfie (swafoto) dengan objek makanan maupun minuman sebelum bersantap," bebernya.
Amelia mengatakan, gaya makan anak muda bahkan penikmat kuliner pada umumnya, tidak lagi sekadar bersantap alias "asal perut kenyang" tetapi menjadikan kegiatan bersantap sebagai gaya hidup.
"Ya, kami sadari, dunia kuliner kekinian, hal itu (selfie dengan objek makanan dan minuman kemudian mengunggahnya di akun media sosial) disebut 'dine with style'. Sehingga, hal ini pulalah yang mendorong kami untuk menghadirkan produk (makanan dan minuman) yang tidak saja bercita rasa lezat dan unik, tetapi juga memiliki nilai estetik," pungkas Amelia menutup perbincangan.
