Mohon tunggu...
Effendy Wongso
Effendy Wongso Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Kemahalan Beli di Resto atau Hotel, Ini Cara Bikin Steak Wagyu ala Rumahan

8 Maret 2021   01:48 Diperbarui: 8 Maret 2021   02:02 766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beef Wagyu dengan tekstur empuk. (Photo by Ahmad Alia/Dok. Pribadi)

Sehingga, untuk bisa menyantap daging super-empuk ini tidak bisa ditemui di sembarang tempat. Cuma restoran berkelas dan berbintang saja yang biasanya menyajikan untuk pelanggan berkantong tebal.

Bahan beef Wagyu. (Photo by Ahmad Alia/Dok. Pribadi)
Bahan beef Wagyu. (Photo by Ahmad Alia/Dok. Pribadi)

Ada empat jenis sapi wagyu yang lazim dikonsumsi, di antaranya Japanese Black, Japanese Brown, Japanese Shorthorn, dan Japanese Polled. Sejatinya, jenis-jenis sapi ini berasal dari sapi asli Jepang yang dikawin-silangkan dengan jenis sapi Western (Australia). Selanjutnya, dalam perkembangannya lantas secara selektif para peternak memilah dan memilih beberapa "gen" sapi-sapi tersebut guna memaksimalkan produksi lemak tak jenuh organiknya.

Berkat tingginya kadar lemak tak jenuh ini sehingga berkontribusi membuat pola khusus dalam tekstur daging. Ini juga yang bikin beef Wagyu populer dengan pola marmer atau marbling itu tadi. Sementara, yang menjadi ciri khas lain selain marbling, tentu saja adalah rasanya yang manis jika dimasak dengan benar.

Asal tahu saja, di restoran ataupun resto subhotel kelas atas, sajian beef Wagyu umum dijual sekitar Rp 4,5 juta ke atas. Tentu, bukan harga yang murah untuk sekerat daging sapi yang umumnya dikonsumsi di rumah makan biasa atau warteg.

Pertanyaannya, bagaimana membedakan beef Wagyu orisinal dengan daging Wagyu abal-abal? Sebenarnya, gampang saja. Daging beef Wagyu terkenal akan warna merah dan pola marmernya. Ini sudah dimafhumi sebagai daging berstandar kualitas internasional.

Sehingga, bila mendapati sebuah restoran yang menyajikan beef Wagyu tetapi tidak memiliki pola marmer, berwarna merah cerah, dan tekstur yang lembut, berarti restoran tersebut belum memenuhi standar untuk menyajikan beef Wagyu yang sesungguhnya.

Tidak hanya terdiri dari beberapa jenis, kualitas beef Wagyu diperhitungkan sebagai stardardisasi mutu yang terbagi dalam dua skala. Pertama, untuk jumlah daging yang dihasilkan dalam satu ekor sapi dari kelas A hingga kelas C, dan kedua untuk kualitas lemak marbling dari satu hingga lima, bahkan 12. Beef Wagyu terbaik biasanya mulai di kelas A4 atau A5.

Steak Wagyu ala Cowboy

Beberapa lalu, jauh sebelum pandemi Covid-19, penulis mendapat undangan dari sebuah hotel bintang empat di Makassar untuk mengulas menu beef Wagyu. Sekaligus  mencicipi steak beef Wagyu yang diluncurkan manajemen.

Ketika itu, manajemen sedang meluncurkan menu baru dengan mengangkat cita rasa western. Sajian menu ala "Cowboy" tersebut berupa steak dari daging sapi Wagyu yang diklaim memiliki cita rasa nikmat lantaran keempukan dagingnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun