Mohon tunggu...
Effendy Wongso
Effendy Wongso Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Jurnalis, fotografer, pecinta sastra

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

The Cascades dan Nyanyian Hujan yang Satir

21 Februari 2021   20:15 Diperbarui: 21 Februari 2021   20:37 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku kembali menunggu di bawah payung ini
tirai air dari langit seperti permata
indah, kendati itu adalah lagu pilu
: sakit luar biasa

November 1962
memoar indah nan giris tentang cinta
yang ditoreh John Claude Gummoe
menghayutkan aku dalam bah nostalgia
: hujan tak selamanya indah

Suara hujan dan guntur adalah prolog
(kini) Jakarta tak lagi sama
ketika kasih tinggalkan aku
: dalam gigil yang beku

Partitur tak lagi sekadar notasi
namun, ia bilangan semu
dari nyanyian serak para pendosa
: langit memang sedang murka!

Di sudut sana
The Cascades masih melantunkan lagu yang sama
lirih namun tetap sama

Rhythm of the Rain...
tentang hujan, tentang cinta yang hilang
: dan kekasih yang tak pernah ada

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun