Kesehatan mental dan pertumbuhannya perlu terjamin baik dalam setiap insan keluarga agar tak terjadi kesenjangan, tanda-tanda gangguan kesehatan mental dapat amati dengan evaluasi secara berkala, misalnya menurunnya prestasi, ketidaktaan atau urgensi yang terus-menerus, depresi, dan sering marah-marah.Â
Hal ini dapat teratasi dengan orang tua selalu memberikan dorongan dan penyemangat yang tak hanya sebatas kata-kata namun tindakan nyata dalam mengajarkan tentang keterampilan dan kerja sama tim serta harga diri terutama
 Perlu juga peran psikolog dalam keluarga untuk diberikan stimulan alami sehingga mengajak anak ke psikolog tak perlu merasa ragu-ragu atau asing untuk dilakukan, jika hal-hal yang dirasa canggunng atas pelakuannya yang tak biasa terliihat dan terjadi dalam kehidupanya.
3. Kerabat
Kerabat merupakan orang-orang sekeliling anda yang dapat memberikan daya dorong dan ukit kuat menuju kesuksesan, bukan sebaliknya, sehingga perlu memelihara hubungan baik dengan orang lain khususnya kerabat dekat kita sebagai support system terbaik lewat dukungan emosional maupun fisik
. Misalnya dalam kehidupan pertemanan anda mendaptkan sebuah masalah kemudian menceritakan permasalahan yang anda alami kepada kerabat anda, namun tak mendapat respons balik dan solusi serta dukungan secara benar maka anda perlu membenahi orang-orang disekeliling anda, untuk itulah perlu sebuah filter atau penyaringan dalam membangun suatu hubungan baik dengan orang-orang sekeliling.
4. Pemerintah
Pemerintah perlu melakukan pembenahan dan penambahan dalam menangani gangguan kesehatan mental pada masyarakat secara umum dengan fasilitas pelayanan kesehatan khususnya dalam bidang Kesehatan jiwa secara merata, bervariasi dengan segi kualitas yang baik dan benar, serta perlu dilakukan penguatan pehamahan masyarakat akan pentingnya kesehatan mental sejak dini melalui keluarga.
Akhir kata yang muda, yang berkarya maka kenali dirimu sendiri, kenalilah musuhmu. Ratusan peperangan, ratusan kemenangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H