Setidaknya ada beberapa jenis dan segmen fintech yang berkembang pesat di Indonesia, yakni:
- Peer to peer lending seperti Mekar dan Modalku untuk pengusaha UKM dan pengusaha, Taralite, UangTeman.com, Investree, Pinjam Indonesia, dan Kredivo.
- Payment (E-Payment/E-Money) seperti Doku, Veritrans, Kartuku, Padipay, Veryfund, Xendit, Dompetku, XL Tunai, iPayMu, Kesles, Mimopay, TAPP, TCash, Dimo, dan Mandiri E-Cash.
- POS (Point of Sale Systems) seperti Pawoon, Moka,
- Cryptocurrency seperti Quione dan Bitcoin co id
- Personal finance ada juga NgaturDuit.
- Consultation comparison seperti Cermati yang berisi informasi beragam informasi produk-produk keuangan mulai dari kartu kredit, kredit pemilikan mobil, deposito hingga aturan menabung. Startup ini dikembangkan oleh Andhy Koesnandar dan Oby Sumampouw, keduanya pernah bekerja di Microsoft dan Google. Ada juga Cekaja, Aturduit, HaloMoney, RajaPremi yang telah diakuisi pada 2013 oleh perusahaan Singapura Fatfish Internet, Duit Pintar, dan Pasar Polis.
- Investasi seperti Bareksa untuk reksadana dan Stockbit untuk informasi saham.
- Cloud software yang menyediakan software sebagai layanan (software as a service) seperti Jurnal, Akunting Mudah, dan Jojonomic yang dikembangkan oleh Indrasto Budisantoso.
- Crowdfunding platforms seperti Kitabisa, Wujudkan, Arisan Mapan, dan Gandeng Tangan.
Inovatif
Salah satu kunci sukses menggeluti fintech adalah inovasi. Ibnu Hajar Ulinnuha adalah salah satunya yang mulai merintis fintech dengan mengembangkan Dompet Sehat. Aplikasi Dompet Sehat membuat para penggunanya diberi kemudahan mencatat pengeluaran baik belanja, liburan dan segala macam, mengingatkan tagihan bulanan di berbagai bank, hingga monitoring laporan keuangan dalam satu tempat serta merencanakan masa depan dengan satu aplikasi.
Xby DNSUnlocker
Ibnu Hajar Ulinnuha adalah finalis nasional kompetisi Mandiri Young Technopreneur 2013. Saat ini Ibnu sudah mengembangkan Dompet Sehat dan Veryfund.
Melihat besarnya potensi fintech dan bakat terpendam yang dimiliki generasi muda Indonesia, Bank Mandiri pun serius menggali dan mengembangkan fintech di Tanah Air. Salah satunya dengan mendirikan anak usaha, yakni Mandiri Capital Indonesia yang akan membiayai dan berinvestasi dalam perusahaan-perusahaan fintech. Pada tahun depan, Mandiri Capital Indonesia menargetkan dapat investasi ke 6-8 fintech dengan alokasi dana Rp 200 miliar per satu fintech. Selain itu, melalui Wirausaha Muda Mandiri, Mandiri juga mengikutsertakan fintech sebagai terobosan baru.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI