Mohon tunggu...
Yulius Efendi
Yulius Efendi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sedang Menjalankan Studi

Laki-laki

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Semangat Solidaritas: Kunci Keadaban Pembangunan yang Transformatif

21 Agustus 2020   14:15 Diperbarui: 21 Agustus 2020   14:10 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hendaknya tidak ada lagi  kelompok yang mengatasnamakan rakyat untuk menyelamatkan Indonesia. Tidak perlu lagi perjuangan kelompok untuk menyalur aspirasi nurani rakyat untuk menyelamatkan Indonesia. 

Tidak perlu lagi model perjuanagan bagaikan "pahlawan kesiangan" untuk  mengatasnamakan kepentingan kelompok  menilai orang lain salah dalam penanganan krisis yang sedang mewabah ini. Karena tidak ada satu orang pun, tidak ada satu kelompok dan tidak ada satu negara pun di dunia ini yang mampu mengantisipasi wabah ini, yang kemudian berujung pada krisis saat ini. 

Yang dibutuhkan saat ini bukan saling tuding-menuding siapa yang salah siapa yang paling benar,  siapa yang paling agamis dan pancasilais. Rakyat juga sudah bosan mendengar orasi-orasi pembenaran diri  dan kelompok yang merasa paling peduli dengan nasib bangsa ini. 

Rakyat menginginkan supaya seluruh komponen bangsa bersatu dalam semangat solidaritas bangsa untuk bekerja bersama-sama dan sama-sama bekerja mengimplementasikan pembangunan yang transformatif, sehingga bangsa ini dapat keluar dari krisis yang sedang terjadi. Gerakan pembangunan yang paling fundamental saat ini adalah membangun kesadaran implementatif makna kemerdekaan melalui pembentukan mental yang tahu menghargai peradaban kehidupan bersama sebagai bukti bahwa diriya seorang Pancasilais sejati.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun