dengan harapan mereka dapat memandang dengan sebelah mata
menjadikan irama musim ini seakan bersatu menghalau siapa saja
sudah terperangkap mimpinya.
tapi siapa sangka, gelombang terus memburu,
angin meliar irama musim berusaha mengembalikan
tiang-tiang hampir roboh supaya dapat tetap berdiri tegak kembali
menjadi gelombang lain, peduli akan kesatuan,
peduli jadi satu tujuan untuk tetap menjadi pondasi
tiang-tiang itu supaya tetap berdiri tegak
walau kumparan angin selalu saja mengkawatirkan
ketika tiang-tiang itu mulai miring.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!