Mohon tunggu...
Efatha F Borromeu Duarte
Efatha F Borromeu Duarte Mohon Tunggu... Dosen - Ilmu Politik Unud, Malleum Iustitiae Institute

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Paus Fransiskus di Indonesia: Pertemuan Batin di Tanah yang Terbakar Matahari

3 September 2024   23:05 Diperbarui: 9 September 2024   13:08 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap nada, setiap gerakan, adalah ungkapan kebersamaan dalam keberagaman, menunjukkan bahwa meski kita berbeda, kita tetap bersatu. Paus Fransiskus tidak hanya disambut oleh gereja, tetapi oleh seluruh bangsa Indonesia yang bangga dengan keragaman budaya mereka.

Budaya Indonesia yang kaya dan beragam selalu menjadi daya tarik bagi dunia. Paus Fransiskus, yang datang dari latar belakang yang berbeda, akan merasakan betapa dalamnya nilai-nilai budaya Indonesia. Musik gamelan, tari-tarian tradisional, dan upacara-upacara adat yang menyambut beliau bukan hanya sebagai bentuk penghormatan, tetapi juga sebagai perayaan kebhinekaan yang menjadi fondasi persatuan bangsa ini.

Paus Fransiskus, yang selalu menghargai budaya lokal dalam setiap kunjungannya, melihat bagaimana Indonesia, dengan segala keunikan dan kekayaan budayanya, tetap bisa menjadi satu kesatuan yang harmonis.

Sebuah Lawatan yang Melewati Batas-Batas Zaman

Kunjungan ini bukan hanya peristiwa biasa. Paus Fransiskus datang dengan sebuah misi---menggaris tebal di tengah dunia yang penuh dengan keraguan, bahwa cinta dan kemanusiaan adalah bahasa yang bisa dimengerti oleh semua.

Di sini, di tanah yang dihiasi oleh berbagai agama dan keyakinan, Paus Fransiskus melemparkan benih persatuan yang suatu hari akan berbuah manis di ladang sejarah Indonesia.

Lawatan Paus Fransiskus ke Indonesia pada 2024 adalah lebih dari sekadar kunjungan pastoral. Ini adalah momen yang melintasi batas-batas zaman, sebuah peristiwa yang akan dikenang dalam sejarah sebagai titik balik penting bagi hubungan antara Vatikan dan Indonesia, serta bagi dunia secara keseluruhan.

Paus Fransiskus, dengan hatinya yang penuh cinta dan kasih sayang yang melampaui batas agama dan bangsa, telah menunjukkan kepada kita semua bahwa di dunia yang terpecah-pecah ini, masih ada harapan untuk persatuan.

Dengan setiap kata dan tindakan, Paus Fransiskus mengingatkan kita bahwa kemanusiaan adalah satu-satunya landasan yang bisa kita gunakan untuk membangun masa depan yang lebih baik.

Di masa depan, kunjungan ini akan dikenang sebagai saat di mana Indonesia berdiri di panggung dunia, menunjukkan bahwa keberagaman adalah kekuatan, bukan kelemahan.

Dalam setiap langkah yang diambilnya di tanah Indonesia, Paus Fransiskus meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam hati setiap orang yang ia temui.

Dia mengajarkan kita semua bahwa cinta dan kebaikan adalah bahasa universal yang bisa dimengerti oleh semua orang, tak peduli apa pun latar belakang atau keyakinannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun