Lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa, tepatnya 1.340 suku bangsa di tanah air menurut sensus BPS tahun 2010. Begitu isi data yang dicantumkan dalam portal ppid.kaltimprov.go.id.
Salah satunya adalah Suku Batak yang kemudian terbagi ke dalam enam sub-suku yaitu Batak Toba, Batak Karo, Batak Pakpak, Batak Simalungun, Batak Angkola dan Batak Mandailing.
Kenam sub-suku ini akan disatukan dalam Wedding Batak Exhibition 2024 yang akan dihelat pada 7-9 September 2024 di gedung SMESCO Convention Hall Jakarta, sebuah pameran pernikahan yang memungkinkan calon pengantin Batak untuk mencari referensi yang tepat di satu tempat tentu dengan tawaran harga yang menggiurkan.
Sajikan budaya batak di tengah CFD Sarinah
Sebelum gelaran ini dihelat, Helaparumaen dan Chataulos terlebih dahulu melaksanakan kegiatan Goes To Wedding Batak Exhibition 2024 pada Car Free Day di Sarinah, Minggu 7 Juli.
Kegiatan ini diadakan dengan mengangkat tema "Batak untuk Indonesia", pilihan tema yang memberikan kesempatan bagi yang ingin mengenal lebih dekat budaya Batak lewat sajian lomba fashion show dan tortor yang bisa diikuti siapa saja, lintas budaya dan suku.
Uniknya lagi, fashion show yang dimaksud adalah penggunaan kain etnik Batak dalam keadaan utuh, bukan yang sudah dijahit sesuai dengan model yang disukai dan siap untuk dipakai. Sehingga memang butuh kreativitas untuk membentuk model "baju" yang tampak elok di badan tanpa mengurangi atau merusak tampilan awal kain tersebut.
Jadi jangan heran jika kemarin kamu ikut menikmati kegiatan ini, kamu akan menemukan pemenang lomba fashion show kategori anak berasal dari suku di luar Batak. Dan memang tampilannya sendiri sangat maksimal.
"Suka sekali dengan kegiatan ini (CFD Goes to Wedding Batak Exhibiton). Kalau biasanya lomba fashion show diadakan di ruang tertutup, kali ini di ruang terbuka dan banyak orang. Sehingga bisa melatih rasa percaya diri anak. Karena kita bukan dari Batak, dan ini jadi kali pertama bagi anak saya untuk ikutan lomba bertema etnik Batak, Mba. Benar-benar kita persiapkan selama seminggu belakangan." Ujar Handayani selaku orang tua pemenang pertama lomba fashion show kategori anak.
Ia menyambut kegiatan ini dengan sangat bersemangat dan membantu persiapan sang anak, Almeera Quinn (6 th) dengan maksimal. "Saking semangatnya, kami berangkat dari Bekasi jam 5 tadi. Hahha" Lanjutnya.
Selain itu, kegiatan ini juga dihadirkan sebagai wadah bagi talenta-talenta muda yang ingin menunjukkan keterampilan dan kreativitasnya dalam dunia fashion dan tari tradisional Batak.
Terlepas dari tujuan tersebut, ajang ini juga rupanya jadi pelepas rindu bagi sebagian perantau dari tanah Batak yang kini tinggal di sekitar Jabodetabek.
"Seru, menyenangkan sekali! Lomba tortor ini jadi wadah bagi saya untuk berekspresi kembali sembari melepas rindu pada kampung halaman." Ujar Yohana Situmorang (19 th) selaku Pemenang kedua tari tortor, mahasiswi yang kini tinggal di Tangerang.
Bukan hanya peserta lomba dan keluarganya saja yang seseruan, terbukti sejumlah warga yang sedang menikmati Hari Bebas Kendaraan Bermotor tampak mendekat dan meramaikan acara, menikmati sajian fashion show bahkan turut serta merasakan langsung bagaimana serunya manortor disertai dengan uning-uningan Batak.
Yang tak kalah menarik adalah, para pengunjung juga diberikan kesempatan menikmati langsung salah satu cemilan khas dari tanah Batak, yakni Lapet dari Raja Lapet.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan apresiasi dan pemahaman masyarakat terhadap keindahan dan kekayaan budaya Batak, sekaligus mempersiapkan antusiasme untuk pameran pernikahan Batak 2024 yang akan datang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H