Masih dikutip dari Kompas, di Malaysia sendiri, film ini sempat berada di puncak Box Office Malaysia yang dari segi pendapatan berhasil menembus angka RM 4,56 juta atau setara dengan Rp15 miliar.
Film ini juga gencar diberitakan diupayakan tayang di Amerika dan Eropa. Mengingat di Jepang saja tayangnya baru Februari kemarin, mungkin saja proses tayang di dua benua ini sedang diupayakan.
Kalau saja berhasil dieksekusi, tentu akan jadi kebanggaan tersendiri mengingat penikmat film horor tak lagi ketar ketir hanya karena the Conjuring, atau The Nun semata. Kali ini, mereka ketar ketir karena lonceng si ibu. Kebayang ga lonceng lokal go international.
Jadi kepikiran saat orang-orang luar main ke Indonesia terus dengerin orang lokal manggil ibu. Jangan-jangan mereka bakal ngira semua ibu di Indonesia hantunya film Pengabdi Setan, lagi. Wwkwkw. Seru juga bayanginnya.
5. Penonton sempat membuat petisi karena banyak flash lightÂ
Nah, ini juga sempat rame di film Pengabdi Setan 2.
Sepakat dong kalau film ini bikin pusing karena banyak adegan yang menggunakan lampu flash dan strobo.
Ternyata dari sisi kesehatan, penggunaan lampu flash dan strobo yang berlebihan bisa menimbulkan kekambuhan pada penderita epilepsi photosensitive.Â
Dikutip dari laman Epilepsy Society via Detikhealth, kejang pada kondisi epilepsi fotosensitif dipicu oleh lampu yang berkedip atau pola terang dan gelap yang kontras.
Efek berkedip atau berpola dapat membuat orang dengan atau tanpa epilepsi merasa disorientasi, tidak nyaman dan tidak sehat.
Gejala inilah yang kemudian mengindikasikan adanya kondisi epilepsi fotosensitif.