Setelah berhasil dibuat ketakutan dengan film Pengabdi Setan (Satan's Slaves) yang rilis 28 September 2017 silam, Joko Anwar kembali menghantui hari-hari masyarakat Indonesia lewat sequelnya Pengabdi Setan 2: Communion.
Membawa cerita dan latar yang berbeda, film ini kemudian menguak satu per satu cerita yang belum disampaikan di film pertamanya sekaligus mengangkat babak baru keluarga Bapak dan ketiga anaknya, Rini, Toni dan Bondi.
Bila bicara urusan kehororannya, Communion tak kalah mencekam dan menyeramkan dibanding pendahulunya.
Joko Anwar membalut cerita tak hanya horor semata, ia juga menyematkan beberapa adegan kekerasan yang membuat film ini tidak direkomendasikan untuk usia 16 tahun ke bawah.
Salah satu contohnya adalah ketika adegan anak yang tertimpa lift, adegan lainnya adalah ketika para pemeran harus berurusan dengan setan sekaligus banjir yang melanda kediaman mereka.
Eh, tapi ngomong-ngomong tentang banjir, pada tahu ngga sih kalau adegan tersebut bukan bagian Computer Generated Imagery (CGI)? Iya, ternyata air itu beneran!
Yuk, kupas satu per satu fakta-fakta menarik dalam film Pengabdi Setan 2: Communion usai 8 bulan dirilis.
1. Menggunakan 150.000 liter air untuk adegan banjir
Untuk menghadirkan situasi "banjir" di lantai 1 rusun Pengabdi Setan 2, Joko Anwar pernah bilang bahwa ia membutuhkan 30 mobil tangki air atau sekitar 150.000 liter air.
Seperti yang kita lihat, langkah itu berhasil. Adegan banjir di film ini kemudian memiliki andil besar bikin suasana film makin menegangkan.