Mohon tunggu...
Efa Butar butar
Efa Butar butar Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Content Writer | https://www.anabutarbutar.com/

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Rayakan Hari Film Nasional, Muspen Talk Bicara Animasi Indonesia

4 April 2023   14:50 Diperbarui: 4 April 2023   15:01 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mas Maidy perwakilan KOMIK Kompasiana merangkap MC dan narasumber Muspen Talk | Foto: Properti Muspen

Tahun ini, Indonesia kembali merayakan Hari Film Nasional yang jatuh setiap tanggal 30 Maret. Dalam perayaannya, dikutip dari laman Badan Perfilman Indonesia, tema peringatan Hari Film Nasional adalah "Bercermin Pada Masa Lalu, Merencanakan Masa Depan."

Berkaitan dengan perayaan ke-73 ini, Kompasianers Only Movie enthus(i)ast klub (KOMIK) Kompasiana, bekerja sama dengan Museum Penerangan (MusPen) Indonesia melakukan talkshow yang diberi nama Muspen Talk dengan mengangkat tajuk "Berkreasi Melalui Animasi". 

Acara ini diselenggarakan di Museum Penerangan pada 30 Maret lalu dihadiri sekitar 120 orang pelajar baik offline maupun online serta beberapa KOMIKERS - sebutan untuk member KOMIK Kompasiana.

Muspen Talk sendiri adalah program publik yang dicanangkan mulai tahun ini dan membahas tematik seputar koleksi-koleksi yang ada di Muspen. 

Menurut Vetri Ridha Bhineka selaku Kapokja Layanan Pengunjung dan Program Publik sekaligus Ketua Pelaksana event, tema ini diangkat sejalan dengan semakin mekarnya industri animasi di Indonesia.

"Seperti kita ketahui ya, sekarang dunia animasi sangat berkembang dengan pesat dan memiliki prospek masa depan yang menjanjikan." Ujarnya.

Era new media, peluang besar bagi animasi Indonesia 

Saat ini, kita memasuki era new media atau media baru seperti platform streaming hingga tv digital.

Di dalamnya tak hanya sinetron atau film panjang, animasi karya anak bangsa juga memiliki kesempatan yang sama untuk dikenal di seluruh Indonesia.

Bagi yang belum tahu, animasi merupakan gambar atau barang diam yang kemudian "dihidupkan" dengan gerakan-gerakan entah itu termasuk suara atau tidak.

Film dan animasi dianggap sebagai salah satu sarana pendidikan untuk menanamkan nilai-nilai moral. Dan kabar baiknya, animasi lokal mampu memancing impresi tentang kehidupan atau menarik perhatian dengan tampilan grafis yang umumnya related dengan kehidupan sehari-hari.

Film animasi juga merupakan produk kebudayaan populer yang mampu menjadi media efektif untuk menyampaikan makna, ideologi dan pesan kepada lintas generasi.

Beberapa animasi Indonesia yang dapat kamu nikmati diantaranya Battle of Surabaya, Hebring, Si Juki The Movie, Kiko and Friends, Meraih Mimpi, dan masih banyak lagi.

Sejarah singkat animasi Indonesia

Dalam pemaparannya, Dyah Merta selaku Penulis Skenario Animasi Biyani sempat mengulas sejarah animasi di Indonesia yang dimulai dari pre cinema dengan lukisan nenek moyang kita di batu, dilanjutkan dengan pre cinema berbentuk relief yang dipahat di Candi Borobudur, lalu ider-ider atau Wayang Beber kemudian ditutup oleh wayang kulit.

Awal abad ke-19, eksperimen optik mulai terlibat dalam menghasilkan animasi. Dimulai dari Thaumatrope, Phenakistoscope, Zeotrope, dan ditutup oleh Praxinoscope. 

Tahun 1899, animasi kemudian mulai diberi "nafas" atau "dihidupkan". Fase ini disebut early cinema salah satunya adalah stop motion. Sampai kemudian tahun 1900an, animasi menunjukkan taringnya lewat garapan Disney.

Apakah Indonesia memiliki karya animasi pada saat-saat itu? 

Ternyata kita punya SI UNYIL! Animasi puppet yang berhasil mencapai 603 series, lho. Animasi ini pertama kali tayang di TVRI sejak 5 April 1981 sampai tahun 1993 yang ditayangkan setiap Minggu pagi. Ada juga animasi Huma.

Sempat mati suri, animasi Indonesia kembali "hidup" tahun 90an lewat Hela Heli Helo, Petualangan SI Kancil, Bawang Merah & Bawang Putih, Timun Emas dan lain-lain.

Setelah perjalanan panjang, tahun 2003, animasi Indonesia akhirnya tembus ke layar lebar. Ada Janus Prajurit Terakhir, ada Homeland, Si Juki The Movie, Battle of Surabaya terbaru ada Kiko & The Deep Sea.

Masa depan animator Indonesia, mampukah menembus kancah dunia?

Animasi memang menjadi salah satu media pembawa pesan kepada lintas generasi, namun yang jadi pertanyaan, kira-kira bagaimana ya, masa depan animator-animator ini? Apakah ada harapan besar di depan sana? Mungkinkah animasi Indonesia dilirik dunia?

Ketika seseorang memutuskan untuk fokus dan mengembangkan kemampuannya dalam dunia animasi, Dyah merekomendasikan agar membaca Buku Cartoons: One Hundred Years of Cinema Animation (1995) garapan Giannalberto Bendazzi.

"Kalau mau jadi animator hebat, harus baca 4 bukunya Bendazzi. Saya rekomendasikan. Nanti malah kalian bisa merekomendasikan ke guru-gurunya, ya. Karena di situ ada sejarah animasi dunia." Ujar Dyah.

Saran lain dari Dyah adalah tetap berani unik dan original. DI tengah gempuran teknologi yang membuat proses olah animasi lebih cepat dan mudah, ternyata masih ada saja animator yang melakukannya secara manual, sulit, rumit, memakan waktu yang lama namun bernilai tinggi.

Animator juga dianjurkan untuk mencoba membuat karakter sendiri atau intellectual property (IP), Mungkin akan sulit di awal, mungkin akan banyak pula perbaikan. Namun, perjalanan menemukan karakter ini akan jadi sebuah sarana belajar yang tepat untuk seorang kreator.

Selain Dyah, turut hadir pula Bella Yolanda selaku Production Talent Manager di Infinite Studios.
Menurutnya, untuk menjadi seorang animator yang hebat, harus diawali dengan proses berlatih yang banyak dengan fokus ke bidang yang disukai.

Berbeda dengan tulisan, animasi dikerjakan secara bertahap oleh sekelompok orang. Mulai dari pra produksi yang mencakup pembuatan storyboard hingga desain. Lalu di bagian produksi ada modeling, sculpting, rigging, dan animation. Tahap terakhir adalah pasca produksi.yang meliputi fx, compositing, sampai editing.

Tidak bisa seorang kreator melakukan tahapan ini seorang diri, untuk itu, perlu melatih kemampuan yang benar-benar disukai.

Apakah fokus pada salah satu tahapan pengerjaan di pra produksi, di produksi, atau salah satu pengerjaan di pasca produksi.

Dunia animasi kian diminati. Beberapa animasi Indonesia juga berhasil menembus pasar dunia seperti Kiko dan Si Juki The Movie.

Bicara soal apakah seorang animator memiliki masa depan yang cerah di bidang animasi? Kedua narasumber dalam Muspen Talk sepakat bahwa masa depan cerah menanti bagi mereka yang mau berkreasi di bidang animasi selama memang total dalam berkarya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun