Film dan animasi dianggap sebagai salah satu sarana pendidikan untuk menanamkan nilai-nilai moral. Dan kabar baiknya, animasi lokal mampu memancing impresi tentang kehidupan atau menarik perhatian dengan tampilan grafis yang umumnya related dengan kehidupan sehari-hari.
Film animasi juga merupakan produk kebudayaan populer yang mampu menjadi media efektif untuk menyampaikan makna, ideologi dan pesan kepada lintas generasi.
Beberapa animasi Indonesia yang dapat kamu nikmati diantaranya Battle of Surabaya, Hebring, Si Juki The Movie, Kiko and Friends, Meraih Mimpi, dan masih banyak lagi.
Sejarah singkat animasi Indonesia
Dalam pemaparannya, Dyah Merta selaku Penulis Skenario Animasi Biyani sempat mengulas sejarah animasi di Indonesia yang dimulai dari pre cinema dengan lukisan nenek moyang kita di batu, dilanjutkan dengan pre cinema berbentuk relief yang dipahat di Candi Borobudur, lalu ider-ider atau Wayang Beber kemudian ditutup oleh wayang kulit.
Awal abad ke-19, eksperimen optik mulai terlibat dalam menghasilkan animasi. Dimulai dari Thaumatrope, Phenakistoscope, Zeotrope, dan ditutup oleh Praxinoscope.Â
Tahun 1899, animasi kemudian mulai diberi "nafas" atau "dihidupkan". Fase ini disebut early cinema salah satunya adalah stop motion. Sampai kemudian tahun 1900an, animasi menunjukkan taringnya lewat garapan Disney.
Apakah Indonesia memiliki karya animasi pada saat-saat itu?Â
Ternyata kita punya SI UNYIL! Animasi puppet yang berhasil mencapai 603 series, lho. Animasi ini pertama kali tayang di TVRI sejak 5 April 1981 sampai tahun 1993 yang ditayangkan setiap Minggu pagi. Ada juga animasi Huma.
Sempat mati suri, animasi Indonesia kembali "hidup" tahun 90an lewat Hela Heli Helo, Petualangan SI Kancil, Bawang Merah & Bawang Putih, Timun Emas dan lain-lain.
Setelah perjalanan panjang, tahun 2003, animasi Indonesia akhirnya tembus ke layar lebar. Ada Janus Prajurit Terakhir, ada Homeland, Si Juki The Movie, Battle of Surabaya terbaru ada Kiko & The Deep Sea.