Mohon tunggu...
Efa Butar butar
Efa Butar butar Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Content Writer | https://www.anabutarbutar.com/

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Mampir di Wedangan Gareng, Solo, Minuman Tradisionalnya Bikin Kamu Kaget, Lho!

14 Januari 2023   15:46 Diperbarui: 14 Januari 2023   16:05 1541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bauran konsep tradisional dan modern ala Wedangan Gareng | Foto: Tim JALIN Komunitas

Wedangan gareng, angkringan yang konon bikin warga Solo selalu rindu

Maret tahun lalu, bersama dengan tim Generasi Pesona Indonesia atau yang lebih dikenal dengan nama GenPI, dalam program JALIN Komunitas Java Series, kami singgah di Solo, Jawa Tengah.

Kala itu, petang mulai menyapa. Acara yang dilaksanakan malam hari membuat tim memutuskan untuk mampir di salah satu Wedangan Gareng di sudut kota Solo, mengulur waktu, sholat sembari mengenyangkan perut yang sudah mulai kelaparan.

Dilansir dari surakarta.go.id, wedangan sama artinya dengan angkringan yang zaman dulu lebih dikenal dengan nama Hidangan Istimewa Kampung atau HIK.

Beberapa menu Wedangan Gareng | Foto: Andik Hermawan
Beberapa menu Wedangan Gareng | Foto: Andik Hermawan

Nama ini kemudian memberikan kesan bahwa makanan yang disajikan adalah makanan yang murah dan memiliki khas tersendiri.

Jajanan yang dimaksud seperti nasi bungkus dengan berbagai variasi di dalamnya. Ada Bandeng Goreng dengan sambal, ada Oseng-oseng, nasi goreng, teri dan masih banyak pilihan makanan lainnya.

Ngga cuma itu, Wedangan Gareng juga umumnya menyajikan makanan dan minuman tradisional yang menawarkan rasa hangat terutama bila diminum saat cuaca sedang dingin-dinginnya.

Konon, keberadaan wedangan inilah yang kemudian membuat warga Solo kerap merindu dan ingin kembali ke pangkuan "sang ibu" menikmati makanan yang sama tanpa ragu.

Cobain menu minuman tradisional, kagetnya bikin emosional

Makan di Wedangan Gareng ini sistemnya prasmanan. Tinggal ambil saja menu-menu yang kamu suka atau yang ingin kamu coba. Kecuali minumannya karena harus dianterin oleh petugas.

Khusus untuk minuman, menurutku bahkan semacam kejutan. Entah bagaimana rupa, rasa dan sajiannya, hanya petugas dan mereka yang sudah berlangganan saja yang tahu.

Nantinya, menu-menu tersebut akan dibawa ke kasir, ditotal lalu dibayarkan. Bila ada menu yang harus diolah terlebih dahulu, cumi bakar misalnya, kamu bisa berikan menu tersebut kepada petugas, sementara kamu bisa langsung menuju meja makan.

Setelah diolah, petugas akan mengantarkan menu pesananmu ke meja dimana kamu menikmati sajian makanan pilihanmu.

Namanya Wedangan Nala Gareng, wedangan yang kami kunjungi petang itu.

Menu wedangan yang bertempat di Jl. Basuki Rahmat, Kerten, Laweyan ini terbilang murah, hanya dihargai dari Rp 5.000 - Rp 15.000 saja. Ngga heran kalau wedangan ini kerap ramai dikunjungi oleh pengunjung.

Begitu penuhnya, pengunjung yang ingin datang ke wedangan milik Bu Ninik ini dianjurkan untuk reservasi terlebih dahulu, terutama bila ingin berkunjung bersama rombongan.

Namun ada satu menu tradisional yang cukup bikin emosional. Bukan emosi secara harfiah tentu saja, hanya saja, ini perdana kami menemukan menu hangat dengan tampilan yang cukup ekstrem begini. Antara kaget, seru dan lucu saat melihatnya.

Tim JALIN Komunitas dan gelas yang bikin geleng-geleng tak tuntas. Hehe | Foto: Efa Butar butar
Tim JALIN Komunitas dan gelas yang bikin geleng-geleng tak tuntas. Hehe | Foto: Efa Butar butar

Kami saling pandang lalu tertawa bersamaan begitu menyadari ukuran gelas yang datang ke hadapan kami tak seperti ukuran gelas pada umumnya.

Gelas yang berisi Jahe Kencur Jeruk Gula Aren ini disajikan di dalam sebuah gelas bening berukuran hampir seukuran tangan orang dewasa. Besar sekali.

Lewat menu ini, kamu bisa menikmati perpaduan hangatnya jahe, kencur, irisan jeruk serta sedikit gula aren. Selain hangat, rasa pahit dari irisan jeruk cukup dominan juga dalam minuman ini.

Kamu yang tak begitu suka dengan rasa pahit, bisa request saja agar irisan jeruk dalam menu pesananmu diiris dengan porsi yang lebih mini.

Ukurannya yang tak biasa membuat minuman ini bisa kami konsumsi bersama. Saling cicip di gelas masing-masing untuk 3 orang banyaknya. Hangat dan hemat di waktu bersamaan. Heheh.

Bauran konsep tradisional dan modern

Bauran konsep tradisional dan modern ala Wedangan Gareng | Foto: Tim JALIN Komunitas
Bauran konsep tradisional dan modern ala Wedangan Gareng | Foto: Tim JALIN Komunitas

Menariknya lagi, Wedangan Nala Gareng dikemas dalam bauran konsep tradisional dan modern.

Bagian depannya, Wedangan Nala Gareng masih mempertahankan bangunan lama kota Solo. Sedang bagian belakangnya dihadirkan dengan design yang lebih modern. Dengan begitu, pengunjung bisa menyesuaikan, apakah ingin mendapatkan suasana zaman dahulu kota Solo, atau suasana modern yang menampilkan gaya kekinian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun