Sebetulnya, nulis judul ini aja udah kalang kabut, takut dibully dan dibilang sok. Wkwkwk. Sebab kalau dibandingkan dengan Bapak, ibu dan teman-teman Kompasianer lainnya, tentu aku bukanlah siapa-siapa. Namun, petang ini, tanpa bermaksud menyombongkan diri, izinkan aku berbagi lewat sedikit pengalaman selama jadi Kompasianer.
Mereka yang telah menjadi keluarga besar di portal ini, tentu paham betul bagaimana rasa bahagianya ketika tulisan disematkan jadi headline atau artikel utama.
Headline di sini semacam FYP kalau di Tiktok. Viral dan dilihat banyak orang. Kalau pengguna Tiktok, mungkin keesokan harinya pemilik akun bisa langsung dapet endors. Bedanya, di sini berupa tulisan, di sana berupa video.Â
Sebagian orang menilai ini receh, atau hal biasa saja. Tapi sebagian lagi, meski sudah bertahun-tahun di Kompasiana, tetap sepakat, ada segelintir rasa bangga dan bahagia ketika artikel bercokol di jajaran paling atas sana.Â
Bahkan bagiku, tulisan jadi headline saja, ampuh banget bikin mood bagus seharian.
Memang, sekalipun artikel masuk deretan artikel utama, sepintas sih, ngga ada untungnya. Ngga dibayar juga. Itu sebabnya, lihatnya jangan sepintas saja. Heheh.
Bila digaris lagi hingga ke ujung sana, sebetulnya ada banyak manfaat bila tulisan jadi artikel utama di Kompasiana:
- Nama penulis terpampang selama headline berjalan. Cobain sekali artikelmu masuk di sini, bagi yang pertama kali mendapatkan label ini, mungkin akan jejeritan bahagia "Wah, ada nama gue di sana!" Persis seperti temanku ketika pertama kali tulisannya berhasil mendapatkan label artikel utamanya di Kompasiana dengan wajah bingung dan bangganya
- Label ini, entah dari kekuatan mana, justeru memberi tambahan rasa percaya diri pula pada penulis saat ingin membagikan tulisannya di media sosial
- Menaikkan jumlah pembaca artikel
- Menarik minat pembaca pula untuk meninggalkan jejak baik itu komentar, penilaian atau mungkin share artikel ke media sosial
- Meningkatnya viewers dan tindakan yang diberikan pembaca pada artikel, di akhir bulan, akan masuk akumulasi. Ini akan berdampak pula pada jumlah K-Rewards yang mungkin bisa kamu dapatkan (Silakan baca syarat dan ketentuannya)
Usai memahami manfaat bila tulisan masuk ke artikel utama, tentu pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana caranya?
Kiat agar artikel jadi headline di Kompasiana
Sebelum mengumpulkan 80 artikel utama dari hampir 400 artikel yang pernah kutuliskan di portal ini, butuh puluhan artikel receh yang harus kutulis sampai akhirnya berhasil mendapatkan artikel utama pertamaku.
Sebetulnya 80 artikel dari 397 menurutku masih sangat sedikit. Masih sangat jauh bila harus dibanding-bandingkan dengan penulis lainnya. Namun, perjalanan ini ternyata telah memberikan sedikit pengalaman seputar kiat yang bisa kubagikan bagaimana agar artikel jadi headline di Kompasiana.
Tulisan ini juga kuhadirkan sekaligus untuk menjawab komentar salah satu followers yang pernah menanyakan hal yang sama di kolom komentar postinganku.Â
Aktual
Seturut pengalamanku, beberapa artikel yang masuk jajaran headline adalah artikel aktual, viral, dan yang sedang hangat-hangatnya dibicarakan.Â
Hingga saat ini, Kompasiana kerap berbenah. Menghadirkan fitur-fitur terbaru yang mempermudah pembaca memilih artikel yang ingin dibacanya, termasuk fitur "ISU TERKINI" yang bisa kamu lihat di bagian tengah beranda Kompasiana.
Namun perlu dicatat, artikel yang kamu sajikan tentu tak hanya aktual semata, namun berisi pula tentang informasi yang bermanfaat bagi pembaca.
Contohnya saja, saat ini, dunia sedang dilanda duka karena meninggalnya Ratu Elizabeth II.
Ada banyak sudut pandang yang bisa dikembangkan dari berita ini, bisa tentang warisan, bisa pula tentang tampuk kepemimpinan di tangan Raja Charless III, atau tentang reuni kedua anak Charles di pemakaman Neneknya.
Kalau seputar informasi ini, aku memang ngga tulis sih, sebab dunia kerajaan bagiku hanya urusan menikmati kecantikan Princess nya saja. Dalam hal ini, Kate Minddleton yang baru saja mewarisi gelar Ibu Mertuanya, Princess of Wales.Â
Sampaikan informasi penting
Ngga melulu harus informasi terbaru, kamu juga bisa mengulik lagi keseharian di sekelilingmu yang mungkin tak terlalu banyak yang membicarakannya padahal informasi tersebut sebetulnya dibutuhkan.
Contohnya bagaimana agar kain batik atau wastramu tetap terawat warnanya.
Hampir seluruh masyarakat Indonesia memiliki batik atau wastra di dalam lemarinya. Sayangnya, tak semua yang mengetahui bagaimana cara menjaga batik agar warnanya tetap awet dan tahan lama. Bagaimana cara mencuci, deterjen apa yang bisa digunakan untuk batik, bagaimana cara mengeringkannya?
Namun, sebelum menuliskannya, ada baiknya kamu melakukan riset dan mencari informasi terpercaya baik lewat beragam literatur atau pengalaman langsung.Â
Tips: Ikuti berbagai webinar atau acara seputar batik dan kain wastra untuk mendapatkan infromasi yang kamu butuhkan. Sebab di acara-acara tersebut, hadir pula pembicara profesional yang dapat menjawab segala pertanyaanmu.
Atau, kamu juga bisa berkunjung langsung ke penenun dan mencari eksperience serta jawaban di sana.
Ceritakan pengalaman pribadi
Saat ini, Kompasiana juga menghadirkan topik pilihan yang bisa dikembangkan oleh Kompasianer.
Satu tema yang sama dengan ribuan penulis yang berbeda. Tentu akan sangat membosankan bila cerita kita sama, bukan?
Kamu bisa menghadirkan artikel dengan sisi cerita berdasarkan pengalaman pribadi. Tentu dilengkapi pula dengan tips tips bagaimana kamu menjalani pengalaman tersebut hingga menjadi sesuatu yang bernilai positif.
Dengan begitu, meski temanya sama, cerita kita tak hanya berbeda, tapi juga bermanfaat bagi pembaca.Â
Satu lagi, jangan lupa untuk selalu menghadirkan tulisan sesuai PUEBI dan hindari typo, ya!
Itu dia sedikit tips agar tulisan masuk headline di Kompasiana. Sebagai informasi, kiat ini bisa berhasil bisa pula ngga, tergantung bagaimana penulis mengemas tulisannya dengan menarik tanpa meninggalkan kepentingan dan nilai tulisan itu sendiri.
Semoga membantu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H