Ada yang sudah nonton film yang digawangi Tika Panggabean dkk ini?
Dari sejumlah ulasan teman-teman halak hita di sosial media, film Ngeri-Ngeri Sedap disebut-sebut bikin anak-anak perantau jadi pada pingin pulang kampung.
Cuma yang menarik adalah, film ini sungguh menelanjangi daddy issues atau permasalahan dengan bapak di halak hita bahkan mungkin lintas suku.
Sebagian anak sangat beruntung memiliki sosok bapak yang sekaligus bisa menjadi sahabat, teman, guru yang baik dan panutan untuk anak-anaknya. Sebagian lagi memang harus elus dada sebab ketidakcocokan komunikasi dua arah antara anak dan bapaknya.
Coba kita telusuri satu-satu, ya.
Sulit menyampaikan rasa cinta
Di tepian laut berbatas tangga rumah mereka, Sarma bilang ke Abangnya, Domu, kenapa ketiga saudara laki-lakinya bisa memberikan perhatian yang dalam padanya, sedangkan pada sesama saudara laki-laki, mereka justeru kesulitan melakukan hal serupa.
Dan jawaban Domu ini sungguh related dengan kehidupan sehari-hari yang dulu kerap kulihat di masa kecilku, bahkan di tengah-tengah beberapa teman setelah di perantauan ini.
Pak Domu ke borunya kerap menunjukkan tindakan dan kata-kata penuh perhatian, tapi hal tersebut tak pernah ditunjukkannya pada anak laki-lakinya.
Dampaknya, ketiga anak laki-lakinya bisa meniru perlakuan bapaknya ke Sarma, namun kesulitan melakukan hal serupa ke saudara laki-lakinya.
Pernah satu waktu aku terlibat percakapan yang nyaris serupa dengan kasus ini. Katanya, anak laki-laki itu harus dikerasin agar tak manja saat dewasa kelak.