Setelah berjanji akan memilih seluruh kandidat, Mandalika malah menjatuhkan diri dan hilang ditelan laut. Tak lama setelah kepergiannya, dari laut muncullah binatang-binatang kecil yang jumlahnya amat banyak dan menyerupai cacing panjang yang kemudian disebut dengan istilah "Nyale". Mereka percaya bahwa itu adalah jelmaan dari Putri Mandalika.
Hingga kini, pengorbanan sang Putri masih terus dikenang dengan pelaksanaan Upacara Nyale atau Bau Nyale oleh warga lokal di bulan Maret setiap tahunnya.
Sirkuit Mandalika dan pengenalan pesonanya hingga mancanegara
Terlepas dari kesepadanan modernisasi dan kisah lokal yang masih terus dijaga, ada satu yang tak bisa dipisahkan saat ke Mandalika. Mutiara!
Hingga kini, salah satu yang selalu dibicarakan oleh kaum ibu yang bepergian ke wilayah Nusa Tenggara Barat selain keindahan alamnya, adalah keindahan mutiara air laut dan air tawarnya. Harganya mungkin sedikit mahal. Wajar saja, ada harga, ada rupa. Belum lagi, garansi perbaikan yang ditawarkan oleh pelaku UMKM dari NTB sana bila terjadi kerusakan.Â
Pun, umumnya, mereka tak pelit berbagi seputar mutiara sekaligus memberikan edukasi hal terkecil seperti bagaimana membedakan mutiara asli dan palsu agar pembelinya tak tertipu oleh oknum-oknum jahat di luaran sana. Inilah salah satu buah tangan yang bisa dengan mudah Anda temukan saat berkunjung ke Mandalika.Â
Dan gelaran MotoGP serta WSBK yang akan berlangsung memberikan potensi yang sangat besar untuk mengenalkan tak hanya kisah manis Putri Mandalika, megahnya sirkuit Mandalika, serta cantiknya Mutiara dari sana, tapi juga memberikan potensi untuk mengembangkan pelaku UMKM sekitar.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H