Tak hanya itu, alat musik tradisional seperti Angklung juga turut serta meramaikan perlombaan yang berlangsung setiap dua tahun sekali ini.
Ada lagi Udeng, penutup kepala dari kain yang merupakan kelengkapan sehari-hari pria di Pulau Jawa dan Bali. Belum lagi lagu-lagu yang diteriakkan oleh supporter untuk dukungan pada para atlet.
Seru juga ya, memberikan dukungan pada atlet kesayangan, sekaligus memperkenalkan budaya pada dunia.
- Kembalinya ea hu ea hu di tengah tengah lapangan
Salah satu yang dirindu dari permainan bulu tangkis adalah seruan beramai-ramai dari penonton fanatik Indonesia yang sama sekali tidak kita temukan saat Olimpiade Tokyo berlangsung. Sekedar teriak sama-sama sih, tapi sensasi seru-seruannya itu masih terus kebayang-bayang. Hhehehe.
Udah pada tau dong, kalau penonton Indonesia terkenal dengan eaaaa huuuu eaaa huuuunya? Hehhe
Eaa sendiri diserukan ketika shuttlecock ada di lapangan pemain Indonesia dan huu ketika shuttlecock ada lapangan rival.
Dan di laga Piala Sudirman ini, kita menemukan itu kembaliiiii. Hiks terharu. Seruan ea ea kembali lagi ke lapangan bulu tangkis. Meski tak seramai saat di Istora, tempat angket dan intimidatif bagi pebulutangkis-pebulutangkis asing yang jadi lawan pemain Indonesia.
Meski ngga rame-rame amat, namun teriakan ini berhasil juga menghilangkan sedikit kerinduan.
Eh, ngomong-ngomong tentang seruan eaaa huu ini, meski terkesan berisik ternyata ngaruh juga lho buat ngasih semangat ke atlet-atlet kita. Bukan cuma itu, menurut beberapa berita, atlet luar seperti Anders Antonsen, Ratchanok Intanon, Chen Qing Chen, Liu Yu Chen, Chou Tien Chen, Lee Yong-dae, Carolina Marin, dan Viktor Axelsen, merasa terkesan dengan teriakan tersebut.
Ini disampaikan usai laga Indonesia Open saat di Istora. Masalahnya, supporter Indonesia tuh ngga cuma gahar ke rivalnya Indonesia, kita juga dinilai tidak pelit memberikan dukungan kepada pebulutangkis dari negara lain yang tampil bagus meskipun sedang tidak melawan Indonesia.
Teriakan ea hu juga dinilai mampu mengintimidasi dan membuat lawan gugup lalu akhirnya kalah.