Menurut Wikipedia, kini tidak ada lagi orang Batak yang meneruskan bela diri ini, sehingga menghilang seiring dengan kemajuan zaman. Yang masih mengetahui peraturan pertandingan Mossakpun sudah mustahil dijumpai. Buku-buku peraturannya juga tidak dapat dijumpai sekarang ini.
Bersamaan dengan pencarian data tentang Mossak, aku dipertemukan dengan sebuah informasi yang terbilang aktual. Dilansir dari jurnalterkini.id, sebuah kabar baik mengatakan bahwa ternyata, masih ada sekelompok pemuda yang berasal dari pegunungan sekitar Tele, Kabupaten Samosir, yang piawai dalam melakukan gerakan-gerakan Mossak. Gerakan mereka juga disebut mematikan.
Ini diketahui lewat atraksi mereka dalam Rapat Koordinasi Daerah/Konsolidasi dan seminar 27 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) se-Sumatera Utara yang dilaksanakan pada 4 hingga 5 Juni 2021 di Hotel Danau Toba International.
Rasanya menyenangkan saat mengetahui sesuatu yang dianggap punah ternyata masih tersisa. Tinggal bagamana rekoa menyenangkan saat mengetahui sesuatu yang dianggap punah ternyata masih tersisa. Tinggal bagamana rekonstruksi, revitalisasi hingga sosialisasinya saja agar peninggalan nenek moyang suku Batak sekaligus salah satu kekayaan budaya Indonesia ini bisa dilestarikan dan tidak punah.
Menjadi daya tarik wisatawan
Kabupaten Samosir kaya akan seni pertunjukan yang menjadi daya tarik utama wisatawan, katakan saja Opera Batak, lalu ada Pantun (Umpasa/Umpama), ada juga Kriya (Gorga), tak ketinggalan patung Si Gale-gale yang melegenda.
Kehadiran seni Bela diri Mossak yang dilestarikan, semestinya bisa menjadi daya tarik lain bagi wisatawan untuk berkunjung ke sana.
Hayo, gimana angka tondong sian suku Batak Toba, tertarik mengenal lebih jauh tentang Mossak?
Sumber-sumber:
Wikipedia
https://jurnalterkini.id/berita/15271/seni-beladiri-mossak-dipertunjukkan-dalam-rakorda-pemuda-batak-bersatu/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H