Katakanlah kopi Kobusta khas dari Liwa yang diproduksi sendiri. Kopi tersebut dikemas dalam beberapa ukuran, diberi label dan brand, lalu siap dijual. Ngomong-ngomong, produk ini sudah banyak diserbu peminatnya lewat Shopee.
Ada juga yang membuka usaha kecil-kecilan seperti keripik beling. Keripik singkong yang digoreng kemudian diberi semacam sambal sebagai perasa lalu dengan menggunakan sealer, keripik beling tersebut dikemas dan siap didistribusikan pada pemesan.
Maksudku, selama pandemi belum mereda, kita mungkin bisa meniru cara ini dengan menjual makanan yang kita suka serta bisa kita olah sendiri.
Dengan menjual sesuatu yang disukai, setidaknya kita menghadirkan produk yang benar-benar berkualitas dari segi rasa. Kemas dengan rapi, lalu produk siap dijual. Dan fyi, sealer banyak dijual di ecommerce dengan harga tak sampai Rp 100.000. Ini berfungsi untuk membantumu menghasilkan kemasan erat dan layak dilihat.
3. Bisnis MLM
Multi level marketing atau MLM memang banyak dibully orang. Meski demikian, ternyata masih banyak juga yang memilih cara ini untuk bertahan hidup. Selama pandemi, tepatnya di bulan Agustus silam, kurang lebih 100.000 orang baru mendaftar sebagai member di Oriflame (Sumber: Oriflame). Fyi, aku angkat tentang Oriflame karena aku juga mendaftar di sana dan sedikit banyak tau cara hidup dari sana ya.
Beberapa di antaranya mundur pelan-pelan, beberapa terus merangkak, beberapa berhasil cuan hingga jutaan.
Asiknya di bisnis ini adalah setiap member diberi kelas untuk mengembangkan kemampuan dari berjualan, komunikasi, hingga cara branding yang baik dengan memanfaatkan media sosial. Di samping itu, bisnis ini bisa dilakukan dari manapun dan kapanpun senyamannya saja. Tapi jika ingin punya penghasilan yang banyak, silahkan sisihkan waktu dan tenaga lebih banyak lagi.
4. Mengembangkan kemampuan menulis
Inipun bisa menjadi alternatif. Mengembangkan kemampuan menulis. Mencari beberapa platform yang membayar penulisnya. Bisa pula dengan mengikuti berbagai kompetisi menulis yang kadang hadiahnya tak tanggung-tanggung.
Jika sudah memiliki kemampuan mumpuni, bisa disiasati dengan mendaftarkan diri sebagai freelance Content Writer di perusahaan-perusahaan yang membutuhkan.