Kurang dari satu jam lagi, kita akan melewati halaman ketiga di awal tahun 2021 ini dan kembali belajar. Usai sudah masa-masa menyenangkan, usai sudah libur panjang. Bukan hanya untuk orang kantoran, ujung liburan ini berakhir pula untuk anak-anak sekolahan karena semuanya akan kembali belajar pula.
Ngomong-ngomong tentang kembali belajar, wacana pembukaan kembali kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah pada bulan Januari 2021 ini akhirnya dibatalkan pemerintah. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir peningkatan penyebaran virus COVID-19 karena adanya mobilitas atau pergerakan masif. Sumber: ini
Bukan hanya sekolah, area perkantoran juga masih menerapkan hal yang sama, yakni pelaksanaan WFH bagi sebagian besar karyawan atau menjadwalkan jam kerja berbeda pada tiap karyawan agar jumlah pekerja di kantor tidak melebihi kapasitas yang dapat berujung pada mudahnya penularan COVID-19.
Tantangan orang tua menghadapi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
Tak hanya satu dua orang tua yang mengeluhkan betapa beratnya mendampingi anak saat belajar secara virtual. Tantangan keterbatasan gadget untuk orang tua yang memiliki beberapa anak dan semuanya belajar secara daring, tantangan kuota, belum lagi jaringan yang kadang naik turun, ditambah lagi jika pelajaran yang disampaikan membingungkan.
Banyak yang mengeluhkan pekerjaan jadi double karena orang tua - terutama Ibu - harus berperan juga menyelesaikan pekerjaan rumah tangga. Belum lagi jika ibu tersebut adalah pekerja yang sedang WFH, wah, pusingnya bukan double lagi ya. Malah berlipat-lipat kali ganda.
Beberapa teman yang sudah mengalami ini juga tak jarang yang menyampaikan uneg-unegnya di media sosial. Sebagian bahkan membagikan meme-meme konyol sebagai bentuk protes, dan kelelahannya dalam menghadapi PJJ ini.
Ngurusin kerjaan doang dari rumah aja bikin mumet, gimana mau handle ketiganya secara bersamaan? Dua jempol untuk para orang tua. Kalian hebat!
Meski tak ikut merasakan keresahan para orang tua, aku kepikiran beberapa hal berikut yang mungkin bisa membantu orang tua sebelum masuk kembali ke masa-masa sekolah anak.
1. Melakukan kegiatan positif bersama-sama sebelum jadwal sekolah tiba
Kegiatan ini mungkin bisa dilakukan sebelum sekolah dimulai. Seperti mengetahui terlebih dahulu hal-hal yang disukai anak lalu mencoba melakukannya secara bersamaan. Mungkin menggambar, mungkin membaca, memasak, menulis atau kegemaran-kegemaran lainnya.
Ketika masa-masa sekolah daring tiba dan mulai terasa berat, orang tua bisa mengajak anak untuk melakukan hal yang disukai anak untuk mengembalikan moodnya.
2. Menyiapkan hal-hal yang diperlukan untuk PJJ
Cek kembali kuota handphone yang akan digunakan oleh anak. Pastikan sudah terisi sesuai kebutuhan. Tidak perlu sampai berlebih-lebih agar anak tidak kelepasan memanfaatkan ponsel di jam-jam di luar waktu belajar. Namun, jangan juga sampai kurang karena akan berdampak pada kelancaran anak selama sekolah berlangsung.
3. Membentuk sudut nyaman untuk pelaksanaan PJJ pada anak
Sadarkah kamu bahwa sinyal jaringan di ruang tamu terkadang berbeda dengan ruang-ruang lain yang ada di rumah yang sama? Carilah sudut rumah dengan sinyal jaringan yang terbaik. Usahakan pula tempat tersebut adalah tempat yang nyaman untuk belajar.
Bisa ditempatkan di sudut rumah yang berhadapan dengan taman, atau kolam jika ada. Hindari untuk menempatkan sudut belajar anak pada jendela yang mengarah ke jalan utama atau yang menjadi sumber-sumber suara untuk meminimalisir gangguan selama pelajaran.
4. Ajak anak olahraga ringan sebelum PJJ dilaksanakan
Ajak anak untuk berjalan di sekeliling rumah, bisa juga senam ringan agar lebih bugar sebelum pelajaran dimulai.
5. Membahas rupa-rupa sarapan favorite anak
Biasanya makanan selalu ampuh untuk mengembalikan mood, dan meningkatkan semangat. Apalagi kalau makanan tersebut dimasak dengan cinta oleh seseorang yang berharga.
Luangkan waktu dengan anak, dan tanyakan makanan apa yang paling disukai dari beberapa makanan yang pernah dimasak oleh Ibunya. Buatlah jadwal memasak sesuai dengan makanan kesukaan anak. Variasikan makanan dengan bentuk-bentuk akhir yang menarik.
6. Membagi waktu antara rumah, anak dan pekerjaan untuk orang tua pekerja
Menurutku ini menjadi hal paling sulit. Ketika ketiganya dilakukan secara bersamaan dengan tingkat prioritas yang sama-sama penting. Dibagian ini, kurasa sangat penting kerjasama antar pasangan orang tua. Meski terasa berat, bagaimanapun, orang tua diharapkan bisa membagi waktu untuk ketiganya agar sama-sama berjalan lancar tanpa ada yang tertinggal.
7. Koordinasi dengan guru
Jangan lupa pula selalu koordinasi dengan guru terkait pelajaran, dan tugas anak agar tidak ada pelajaran yang disampaikan dengan tepat namun ditangkap dengan salah baik oleh anak maupun oleh orang tua itu sendiri
8. Berdoa
Jangan lupa untuk terus meminta pertolongan Tuhan agar diberi kekuatan dan kesabaran menyelesaikan tugas sebagai orang tua, tugas sebagai pekerja, dan tugas sebagai "mendadak guru" dalam tiap pelajaran anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H