Beberapa tahun hidup dari bagian Jabodetabek, mengawali tahun ini, untuk pertama kali aku bertemu dengan salah satu tempat "berwajah" Siantar di salah satu sudut ibu kota. Tepatnya di Pasar Muara Karang, yang terletak di Pluit, Penjaringan. Jakarta Utara.
Oh iya, ngomong-ngomong, Siantar atau Pematangsiantar adalah salah satu kota yang terletak di Provinsi Sumatera Utara.
Awal mula pertemuan
Memanfaatkan tiket point yang akan hangus tanggal 31 Desember, kami memutuskan untuk menghabiskan malam tahun baru di salah satu hotel di wilayah Pluit.Â
Salah satu rencana kegiatan untuk menghabiskan hari terakhir di tahun baru adalah kulineran di Bandar Djakarta. Tentang staycation tipis-tipis dan kuliner di Bandar Djakarta ini akan aku ceritakan di artikel berbeda.
Perjalanan dari dan ke Bandar Djakarta ternyata membawa kami ke beberapa toko yang menjajakan Bakmi Siantar. Emang dasar kuliner dari daerah asal susah dilupakan ya, jadilah Bakmi Siantar ini menjadi salah satu list yang harus kami tuntaskan saat tahun baruan.
Usai checkout dari hotel, hal pertama yang kami lakukan adalah mencari Bakmi Siantar yang dirasa terbaik dari beberapa pilihan.
Muter-muter, eh ketemu hal yang cukup menarik. Pasalnya, di salah satu ruko terdapat tulisan "Perhimpunan Perantau Rantau Prapat".
Semakin ke depan, semakin ketemu perhimpunan-perhimpunan lain. Salah satunya ini nih, Perhimpunan Perantau Pematang Siantar
Baru tau kan kalau di Siantar ada badaknya?