Siapa sih yang ngga tau bahwa media sosial bisa membuat semua orang terkoneksi dari Sabang hingga Merauke bahkan lintas negara?
Sebetulnya, jika dipergunakan untuk hal baik, ya tentu baik juga hasilnya untuk kedua belah pihak.Â
Sebaliknya, jika dimanfaatkan untuk hal hal yang tidak baik, tentu akan ada pihak yang dirugikan dan pihak yang merugikan bisa jadi suatu waktu akan terkena getahnya lalu mendapatkan kerugian dari ulahnya.
Beberapa waktu lalu, sedikit ramai di lini masa Facebook tentang salah satu Blogger yang meresa tidak nyaman karena melulu di DM (Direct Message) oleh seseorang yang sepertinya berasal dari negara lain.
Ceritanya, mereka bisa saling follow di Instagram karena semacam kegiatan saling follow untuk meningkatkan jumlah followers. Pesertanya banyak, dan ya itu, lintas negara.
Akibat ketidaknyamanan tersebut, akhirnya akun pelaku DM tersebut diblokir.
Kasus lain adalah sindiran-sindiran pemilik pasangan karena pasangannya saling bertukar pesan di inbox atau pesan masuk Facebook secara diam diam lalu akhirnya ketahuan.
Sebagai pengguna media sosial, rasanya lumrah sekali jika seseorang pernah merasakan hal seperti ini. Mendapatkan inbox atau pesan masuk dari seseorang yang tak dikenali. Termasuk saya.
Belajar dari berbagai kasus di atas, ada banyak alasan yang membuat saya berpikir ulang saat ingin membalas DM atau inbox dari seseorang yang tak dikenali. Walaupun tak bisa dipungkiri bahwa tidak semua orang yang berniat jahat saat mengirimkan pesan.
Lalu apa saja alasan yang membuat saya memutuskan tak membalas pesan masuk orang tak dikenal?
1. Bisa saja penipuan.
Berkedok wajah cantik atau ganteng, biasanya sosok di belakang akun tersebut hanya memanfaatkan wajah orang lain untuk menipu korbannya dengan berpura pura saling intens berkomunikasi.
2. Bisa jadi orang tersebut sudah memiliki pasangan.
Jangan sampai deh dilabrak orang lain karena dituduh berniat merebut pasangannya hanya karena bertukar pesan di media sosial.
3. Iseng
Bisa jadi orang di balik akun tersebut adalah pemilik sebenarnya. Tapi dia ngisengin tuh. Kamu udh baper, seneng, candu chat sama dia. Tiba tiba ilang. Yahh kasihan!
4. Nyari tau informasi
Jangan terlalu lengkap memberi informasi pada seseorang yang belum dikenali. Pertimbangannya adalah kamu bisa saja jadi korban perampokan karena tau kamu anak orang berada dan sering ditinggal orang tua.
5. Kamu Tak Mengenalnya
Terlepas dari tuduhan sombong yang akan disematkan padamu, kamu berhak kok untuk tidak membalas pesan dari seseorang yang tidak kamu kenali demi kenyamanan pribadi.Â
Karena sekali kamu memberi respon atas pesan tersebut, orang di belakang akun akan terus mengirimkan pesan lain untuk memperpanjang komunikasi kedua belah pihak.
Dari pada hal tersebut kena pada diri sendiri, akan lebih baik jika pesan pesan tersebut diabaikan. Namun, jikapun kamu penasaran dan ingin membalasnya, perhatikan dulu hal hal berikut agar terhindar dari 5 alasan di atas:
1. Stalking akun tersebut
Harusnya perempuan tidak ada masalah dengan ini. Bukankah semua perempuan dianugerahi bakat stalking yang luar biasa sampai ke akar akarnya?
Jangan mudah tertipu dengan rupa di profil, bisa saja itu milik orang lain.
Cari tau tentang pemilik akun tersebut. Apakah sudah memiliki pasangan, adakah teman pemilik akun tersebut yang juga berteman denganmu? Apakah barangkali kamu pernah tinggal di lingkungan yang sama dengannya seperti satu sekolah atau satu kampus.
Jika semua jawaban dari pertanyaan di atas menjurus tidak, sebaiknya abaikan saja pesan tersebut.
2. Kenali lebih dalam maksud pesan pribadi yang dikirimkannya.
Terutama blogger nih, ngga boleh banget abai sama hal ini. Kalau job, walaupun ga kenal ya mau tidak mau tetap harus dijawab dengan profesional. Heheh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H