Bekerja di sebuah perusahaan start up yang bergerak di bidang travel, akhir tahun bisa dikatakan seru-seru pahit. Seru sebab bertepatan dengan libur anak sekolah, anak kuliah, libur Natal serta tahun baru bagi para pekerja.
Bisa dikatakan, akhir tahun ini banyak sekali masyakarakat yang memilih untuk menghabiskan waktu dengan berlibur ke tempat-tempat yang mereka inginkan, baik sendiri atau bersama keluarga. Tempat yang nyaman serta mungkin belum pernah dikunjungi.
Bagi perusahaan yang bergerak di bidang travel, waktu inilah yang paling tepat untuk mengeluarkan sebanyak mungkin produk.
Tantangan Pengiriman di Akhir Tahun
Tiap kali menerima pesanan di akhir tahun, pertanyaan dari pelanggan tentu itu lagi itu lagi.
"Pesanan bisa saya terima kapan ya? Ekspedisi kan sudah pada mulai libur"
Padahal, jika sudah tahu produknya dibutuhkan cepat, kenapa pesannya dilama-lamain? Tapi kembali lagi, namanya juga pelanggan yang selalu diidentikkan dengan raja. Selama berbayar, pemilik produk hanya bisa mengiyakan dan menjelaskan bahwa semua pasti baik-baik saja.
Memastikan bahwa pengiriman akan baik-baik saja bukan hal yang mudah karena pelanggan tentu tidak serta merta percaya.
Hal lain yang tentu jadi pertimbangan mereka adalah bahwa ekspedisi tentu libur pula di hari Natal dan tahun baru. Belum lagi fakta tentang maraknya barang yang akan dikirim di akhir tahun karena bersamaan dengan hari belanja nasional 12:12 yang dimanfaatkan oleh banyak orang untuk berbelanja ragam kebutuhan.
Belanja Dadakan, J&T yang Selesaikan
Salah satu yang membuat urusan pesanan dadakan dari customer jadi terasa ringan adalah kerjasama dengan ekspedisi yang sejauh ini belum mengecewakan, alias pengantaran yang selalu tepat waktu dari J&T Express.
J&T Express sendiri adalah perusahaan baru yang belum beroperasinya belum sampai 10 tahun, namun sudah menghasilkan banyak sekali pencapaian. Seperti, top brand 2 tahun berutur-turut 2018 dan 2019. Ekspedisi ini juga telah sukses berekspansi ke 6 negara di Asia Tenggara, sepert Malaysia, Vietnam, Filipina, Singapore dan Kamboja.Â
Sejujurnya sih, aku sendiri berada di dua tempat. Sebagai seorang pelanggan, juga sebagai seorang staff yang bertugas untuk memastikan produk perusahaan terkirim kepada pelanggan tepat waktu.Â
Jadi kurang lebih cerita ini berada dari dua sisi dan sesuai dengan pengalaman sendiri. Untuk itu, yuk kita bahas dari sisi pertama, sebagai penjual.
Berdasarkan data yang disampaikan oleh tim J&T Express pada saat Kompasianival 2019 yang baru saja diselenggarakan, terdapat 2.000.000 pengiriman di periode 10 Oktober dan sebanyak 3.600.000 pengiriman di periode 11 November. Data ini hanya di tahun 2018 saja.Â
Untuk 2019 sendiri, terdapat 4.500.000 pengiriman untuk periode 10:10 dan 6.000.000 untuk periode 11:11. Kenaikan yang begitu signifikan dari tahun sebelumnya. Kenaikan jumlah pengiriman ini juga menjadi salah satu indikator bahwa pelanggan telah memberikan kepercayaan penuh kepada J&T Express untuk menghantarkan barang dari pemilik kepada seluruh pelanggan.Â
Tidak heran jika perusahaan di tempatku bekerja memberikan kepercayaan yang sama kepada ekspedisi ini untuk menghantarkan produk kami ke tangan-tangan pelanggan.Â
Beberapa kali kami menerima pesanan dadakan dari pelanggan lewat website, beberapa kali juga kami terselamatkan berkat kerjasama dengan J&T. Express. Dadakan dalam hal ini jarak pemakaian produk dengan pemesanan hanya berselang 7 hari, sedangkan tempat tinggal customer itu sendiri berada di luar JaBoDeTaBek.Â
Pernah satu kali kami menghadapi pelanggan yang sudah marah-marah kepada Customer Service kantor karena keesokan hari, pelanggan tersebut harus berangkat ke luar negeri, sementara modem yang dipesannya dari kami menurutnya tak kunjung tiba. Ini salah satu pesanan dadakan yang saya maksud dan pelanggan tersebut tinggal di daerah Kalimantan.Â
Karena beresiko tidak diterima, pelanggan meminta agar pesanan dibatalkan dan seluruh biaya yang dia kirimkan segera ditransfer kembali.Â
Berdasarkan kebijakan kantor, ya tentu tidak bisa karena posisi produk saat itu sedang dalam pengiriman dan masih ada celah satu hari sebelum keberangkatan.
Tak sampai 3 jam, pelanggan yang sama menghubungi kembali. Tanpa memberitahu, aku yakin Customer Service kantor sudah mulai siap-siap untuk diomelin. Ternyata pelanggan tersebut menghubungi untuk menyampaikan kabar baik bahwa kurir J&T Express baru saja tiba di rumahnya untuk menyerahkan produk pesanan. Dan atas hal tersebut, permintaan refund biaya dibatalkan oleh dirinya.Â
Lalu mari kita bicarakan dari sisi diriku sebagai seorang pelanggan.Â
Saat puncak perayaan hari belanja nasional 12:12, aku juga tak mau ketinggalan. Aku mencari beberapa hadiah yang bisa kuberikan sebagai kado Natal untuk keluarga di kampung.Â
Sebetulnya aku sendiri beberapa kali pernah memesan barang dari E Commerce di Indonesia, sayangnya, tiap kali pesanan sudah berada di Pematang Siantar, kurir selalu menghubungi orang tuaku agar mereka mengambil sendiri paket kirimanku ke kota, yang berarti harus butuh biaya dan waktu lagi untuk itu. Kasihan juga kepada orang tua. Maksud hati untuk menyenangkannya malah serasa dikerjain sama si ekspedisi karena jarak dari rumah ke kota lumayan jauh. Kurang lebih 2 jam naik angkutan kota belum lagi tambahan jalan kaki.
Saat 12:12 kemarin, sejujurnya aku nekat-nekatan sih. Bermodal ganti ekspedisi jadi J&T Express, aku coba belanja online kembali dan langsung dikirim ke kampung. Karena yang dibelanjakan cukup banyak. Dalam hati berpikir, tidak apa-apa kalau orang tua harus ambil ke kota. Semoga hadiah Natal yang kukirimkan cukup untuk menyenangkan hati mereka yang harus ngambil dulu hadiahnya jauh-jauh. Hehhe.Â
Selang 4 hari, aku mendapatkan telepon dari orang tua yang memberi kabar bahwa paket sudah mereka terima utuh, tak bercacat sama sekali. Dan ucapan terima kasih karena mereka suka sekali dengan hadiahnya.Â
Wajar saja jika tanpa cacat sih, sorting paket J&T Express pakai mesin, belum lagi seluruh kurir yang bertugas harus melewati berbagai tahapan tes dan pelatihan sebelum siap turun ke lapangan untuk mengantarkan paket ke tangan pelanggan.
Kembali tentang paketku yang telah tiba. Hal lain yang membuatku lebih senang adalah fakta bahwa kurir J&T Express ternyata datang donggg ke rumah buat anterin paketnya. Kata Mamak, paketnya dianter pas hujan. Kasihan abang kurirnya, tapi seneng juga karena aku bisa mendapati totalitas dan tanggungjawab di sana. Tanggungjawab untuk mengantarkan dan menyerahkan paket langsung ke tangan penerima tanpa meminta mereka untuk datang mengambil sendiri ke kantor mereka di kota.Â
Memang sih, J&T Express telah hadir di semua kota di Indonesia, bahkan di kampungku yang masih masuk kategori "Pelosok".Â
Untuk bisa tiba di kampungku, seseorang harus melewati jalanan yang kiri dan kanannya hutan. Di beberapa titik bahkan jurang. Jika pertama kali ke sana dan tidak kenal medan, sebaiknya hati-hati dan berkendara perlahan untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan.Â
Walau kondisi jalanan ke kampung cukup seram dan menakutkan, aku cukup takjub dengan komitmen J&T Express yang berani across nation ke seluruh penjuru negeri. Kini semua orang di semua tempat memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan sebuah produk yang sangat diinginkan dari tempat berbeda yang begitu jauh sekalipun.Â
Sebaliknya, kini seluruh pelaku industri memiliki kesempatan yang sama untuk memeratakan produknya ke seluruh pelanggan di seluruh penjuru negeri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H