Mulai dari properti yang terbuat dari styrofoam, desain booth untuk backdrop, palet untuk flooring, berbagai hadiah menarik, konten untuk kebutuhan flyer, X Banner, Spanduk, kaos SPG, sticker, meja booth. Belum lagi ada perintilan-perintilan kecil yang cukup banyak dan fatal jika terlewat. Duh, itu seminggu menegangkan yang taruhannya adalah nama perusahaan.
Perintilan-perintilan kecil memang sudah terselesaikan, tapi urusan desain dan hadiah membuat semua serba lama karena harus menunggu persetujuan pimpinan yang tentu memiliki segudang urusan lain.
Ide-ide desain yang sudah dikirimkan terus saja dalam antrian. Sungkan untuk mendesak, mau tidak mau kami harus menunggu hingga beliau memberikan pendapat tentang desain dan hadiah yang kami ajukan.
Persetujuan ini kami terima hari keempat yang berarti tiga hari menuju travel fair dimulai. Padahal, berdasarkan briefing, properti booth sudah harus mulai masuk Kamis malam.
Aku buta Jakarta, timku pun demikian. Aku tidak tahu dimana tempat untuk mencetak backdrop yang bisa ditunggu. Dimana tempat untuk menghias styrofoam jadi benda unik dan lucu dengan ketebalan sesuai permintaan pimpinan.
Memang, kami sudah mencoba menghubungi beberapa percetakan yang dikenal, namun tidak ada yang menyanggupi selesai dalam satu hari. Iya! Harus selesai di hari yang sama karena malam itu juga, seluruh barang keperluan booth sudah mulai harus dicicil masuk ke mall terutama untuk membentuk booth. Arrggghhh, benar-benar bikin panik! Aku dan timku sudah hopeless saat itu by the way. Kami sepakat jikapun harus ditegur atau diberi peringatan, kami ikhlas. Sepasrah itu.
Tapi bukan deadline namanya jika tidak bisa memaksa otak dan adrenalin bekerja lebih cekatan. Istilah kerennya "The power of kepepet"
Bermodal tampang memelas, "membawa nama pimpinan" a.k.a "tadi ibu bilang minta bantuan sama kamu" - yang pasti ampuh dan ngga bakal ditolak - serta kondisi yang terdesak, kami meminta bantuan kepada salah seorang staff laki-laki di kantor dan syukurlahhhh dia juga mau membantu. Kita sebut saja namanya Ari.
#SelaluBisa Walau Deadline Bersama #AplikasiUntukSemua
Sejujurnya, aku sempat ingin mengutuk deadline ini tapi tidak jadi karena bantuan Ari yang mau turun ke lapangan mencari langsung percetakan yang bisa menyelesaikan kebutuhan kami di hari yang sama.
Kurang lebih jam 10.00 WIB di hari Kamis itu, kami bertiga berlomba dengan waktu.