Maka dari sejarah pertania di masa lalu, pertanian di masa kini dan persiapan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia di tahun 2045, museum ini hadir dengan mengangkat tema "Bertolak Dari Masa Lalu, Menapak Ke Masa Depan (Connecting the Past to the Future).
Serunya Belajar Pertanian di Museum Pertanian Bogor
Usai diresmikan, seluruh undangan diperkenankan masuk dan menjelajah isi museum. Di dalam museum ini, pengunjung memang digadang-gadang seakan memasuki lorong waktu.
Sebuah pemandangan yang memang adalah "jiwa" pertanian itu sendiri di masa lampau.
Dari sana, pengunjung akan memasuki kehidupan pertanian masa lampau. Rumah kayu kokoh berwarna coklat, sepeda untuk membawa hasil panen, kandang ayam yang terbuat dari anyaman bambu di depan rumah, cahaya redup sebagai simbol pencahayaan di masa lampau hanya mengandalkan lampu teplok yang temaram, tungku api dengan kayu sebagai alat utama untuk menyalakan api tak lupa di atasnya deretan jagung serta telur ayam, kendi, rantang besi dengan corak hijau untuk bekal makanan saat ke sawah, keranjang untuk meletakkan hasil panen, serta grobok untuk penyimpanan hasil panen.
Pemandangan ini menjadi deskripsi yang cukup jelas seperti apa kehidupan pertanian Indonesia di masa lampau. Uniknya lagi, museum didesain sedemikian rupa, mulai dari pencahayaan, pemilihan warna, termasuk ke aroma ruangan yang membuat pengunjung memang seolah-olah sedang berada di sebuah rumah petani di masa lampau.
Sebuah keputusan yang tepat untuk dapat menarik pengunjung lebih banyak dan lebih ramai, mengingat pengunjung sekarang terutama generasi millenial akan jauh lebih tertarik untuk mengenal lebih jauh dengan visual yang terasa nyata serta dibuat dengan cara yang unik. Melihat - Â berfoto -- belajar -- posting - hingga akhirnya berhasil menarik orang lain untuk datang ke lokasi yang sama.