Mohon tunggu...
Efa Butar butar
Efa Butar butar Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Content Writer | https://www.anabutarbutar.com/

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Sambangi Pematangsiantar di Akhir Tahun, Ini Referensi Kuliner yang Bisa Diburu

4 Januari 2019   23:57 Diperbarui: 5 Januari 2019   10:54 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Durian Medan | Foto: Efa Butar butar

Cetakan kemudian dicelupkan ke dalam adonan hanya sampai ujung cetakan saja (Tidak sampai menutupi seluruh bagian atas cetakan). Cetakan yang telah berselimutkan adonan kemudian dimasukkan ke dalam minyak goreng panas lalu sedikit digoyang hingga adonan terlepas dari cetakan.

Adonan yang telah terlepas dari cetakan kemudian dibiarkan hingga berwarna kecoklatan dan mengeluarkan aroma sedap sementara cetakan dibiarkan terendam di dalam minyak goreng panas sebelum akhirnya dicelupkan kembali ke dalam adonan.

Makanan ini biasanya sudah banyak diproses sebelum memasuki Natal, namun lebih ramai diproduksi beberapa hari sebelum memasuki tahun baru. Dan pada umumnya, setiap rumah memilikinya.

Ketika saling bersapa dengan kerabat, guyonan yang kerap dilemparkan adalah "Adong do kombang layang di jabu?" Yang bermakna "Ada Kembang Loyang tidak di rumah?" yang menunjukkan bahwa meski tampak sederhana, panganan ini wajib ada.

Oh ya, rekan-rekan Traveller, makanan ini tidak perlu dibeli ya. Bertandang saja ke salah satu rumah sembari tahun baruan, kalau kamu beruntung pasti akan disajikan. Hehehe. Kalau ngga berani, ya sudah, boleh dibeli saja meski sedikit susah mendapatkannya. Rasanya manis dan renyah, jadi kalau menurut saya, beli sedikit untuk mencoba tentu tidak akan membuat rugi.

Makanan ini hanya bisa ditemukan di akhir tahun hingga awal tahun, jadi begitu Kembang Loyang sudah habis, kamu yang lagi kepingin makan makanan ini akan kesulitan untuk mendatpatkannya kecuali jika mengolah sendiri.

  • Lomang/Lemang

Dalam hal proses pengolahan, makanan ini tidak jauh berbeda dengan Kembang Loyang. Ribet dan memakan waktu yang lama.

Hingga usia sekarang, Saya ingat baru satu kali saja keluarga kami ikut membuat makanan ini. Dan gagal. Hehehe. Setelah itu, Bapak kapok dan sampai sekarang tidak lagi pernah diolah dan tidak berniat untuk mencobanya kembali.

Berbeda dengan Kembang Loyang, meski makanan ini kerap diproduksi keluarga, biasanya juga sering dijajakan di Pajak Horas kok.

  • BPK

WARNING! KULINER NON HALAL!

Sebelumnya, ini bukan bertujuan SARA ya rekan-rekan.  Sungguh murni sebagai pengenalan kuliner saja. Mohon maaf jika kurang berkenan J

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun