Pada umumnya, wisatawan domestik dan mancanegara yang datang berkunjung ke Lampung adalah mereka yang bertujuan untuk menghabiskan waktu untuk berwisata bahari di sana.
Siapa yang tak kenal Lampung? Kekayaannya akan wisata bahari membuat tempat ini menjadi buruan warga ibukota yang penat dengan hiruk pikuk yang tak berujung. Dapat terbilang cukup dekat, yaa, kurang lebih 45 menitlah dengan menumpangi pesawat, pengunjung yang berasal dari ibukota akan mendarat di bandara Radin Inten II.
Tidak butuh waktu lama, tidak pula perlu transit segala. Dibilang mahal ya tidak juga, traveller kini dipermudah untuk Pegipegi menjelajah nusantara dengan hadirnya beragam promo yang membuat tiket pesawat menjadi jauh lebih terjangkau.
Kembali tentang kayanya Lampung akan wisata bahari, mulai dari pantai Clara yang bagi masyarakat Lampung bukan lagi "apa-apa" namun tetap memiliki banyak peminatnya, ke Pulau Pahawang, Kiluan hingga indahnya Pulau Pisang yang masih tergolong perawan jika dibandingkan dengan pantai-pantai atau pulau-pulau lainnya, Lampung selalu masih dapat diandalkan.
Nah, mungkin bagi beberapa pengunjung yang kerap menyambangi Lampung untuk menikmati wisata baharinya, yuk berkenalan dengan batu Granit Lampung yang tak kalah apik untuk kamu jelajahi.
Berkenalan dengan Batu Granit Lampung Selatan, Wisata Alam yang Memiliki Banyak Nama
Saya sendiri sebenarnya belum mengetahui secara pasti latar belakang mengapa lokasi ini diberi nama batu granit dan belum yakin juga apakah nama lokasi ini benar-benar disebut batu granit? Mengingat ada banyak sekali nama lokasi yang disampaikan oleh tema-teman kuliah setiap kali saya ajak untuk berkunjung ke sana.
Kadang mereka menyebutnya sebagai batu timpa, batu tumpeng, terkadang disebut batu tindih namun sebagian besar memang menyebut lokasi tersebut sebagai batu granit. Tak heran jika nama-nama itu bermunculan, bisa saja karena memang bentuk dari batu tersebut yang saling bertindih satu dengan yang lain menjadi alasan paling masuk akal dalam pemberian nama.
Jika di Norwegia terdapat Kjeragbolten yang fenomenal di kalangan pendaki karena mampu bertahan di tempat yang sama secara terus menerus akibat diapit oleh dua gunung batu, Devils Marbles ada di Australia, maka Indonesia memiliki batu granit yang berlokasi di Lampung Selatan. Yang artinya, tak perlu harus keluar negeri jika ingin menyaksikan keunikan-keunikan dari batu, negara kita juga memiliki hal yang sama.
Keunikannya di mana?
Selain ukurannya yang beragam, mulai dari palingggg kecil hingga ukuran batu palingg besar yang sebelumnya tak pernah terpikirkan ada di sana. Dan lebih menakjubkannya lagi, meski batu yang berada di bawah berukuran lebih kecil dibandingkan dengan yang ada di atasnya, hal tersebut tidak akan mempengaruhi kekokohan batu besar yang berada di atas untuk tetap berdiri tegak. Tuhhh, gimana? Udah mulai penasaran belum?
Sudah mau Libur Akhir Tahun dan Libur Tahun Baru nih, bolehlah mulai menyusun rencana perjalanan menuju Batu granit Lampung. Tenang saja, selama ngandelin Aplikasi Pegipegi, kamu akan sangat terbantu untuk menjelajahi indahnya Indonesia bahkan hingga ke pelosok sekalipun. Tiket pesawat, hotel, ditambah promo yang menarik, selalu siap menemani perjalanan kamu!
Berencana mau ke batu granit Lampung? Bolehhh, boleh banget! Untuk itu, berikut adalah sedikit travel tips dari aku agar kamu bisa tiba di sana dengan nyaman.
1. Sebaiknya Traveller Pakai Motor Saja
Ini sih tergantung nyaman dan budgetnya kamu ya. Kalau kamu bukan tipe orang yang mau ribet, kamu boleh sewa mobil dari kota menuju simpang Purwodadi (Dulu namanya Palputih). Kenapa harus sewa mobil?
Ya itu tadi, untuk kenyamanan kamu. Sulit untuk menemukan kendaraan di simpang Purwodadi, apalagi kalau sudah malam. Kalau kamu bawa kendaraankan mudah saja untuk kembali ke penginapan. Apalagi kalau kendaraan yang kamu bawa adalah motor. Tentu jauh lebih cepat dan tak perlu berganti kendaraan lagi.
Biasanya mereka yang menggunakan mobil hingga perimpangan Purwodadi (Sekitar 45-60 menit dari arah Karang), sibuk lagi untuk mencari sewaan motor karena dari sana menuju lokasi Batu Granit, rute jalan yang bebatuan dan berlumpur saat hujan tak begitu ramah. Dengan mengendarai motor, dari Simpang Purwodadi ke lokasi kamu bisa tiba sekitar 30-45 menit.
2. Kenakan Alas Kaki yang Nyaman
Ini juga penting banget ya, setelah mengetahui jalanan yang tak begitu ramah, sebaiknya kamu kenakan alas kaki yang nyaman. Jika kamu berencana ingin ke sana, coba mulai saja bayangkan batu yang sangattttt besar, dimana kamu bisa naik dengan puluha temanmu tanpa batu tersebut goyang sedikitpun, artinya, kamu akan sedikit kesulitan untuk menaikinya jika kamu menggunakan alas kaki yang licin, atau yang runcing.
Ladies, ini catatan untuk kamu! Jangan pakai rok! Ngga nyaman banget, serius!
3. Mintalah Bantuan pada Orang Terpercaya
Untuk kamu yang baru pertama kali menyambanginya, silahkan bertanya pada orang yang bisa kamu percaya, seperti petugas hotel misalnya. Atau sebelum keberangkatan, perbanyak referensi perjalanan dari orang-orang yang telah lebih dahulu ke sana. Jika memungkinkan, berkomunikasilah secara online agar rute perjalanan bisa kamu dapatkan sepenuhnya.Â
4. Berangkat Saat Matahari Mulai Terang dan Pulang Sebelum Matahari Tenggelam
Sebagai pendatang yang tidak begitu paham dengan rute dan lapangan, sebaiknya berangkatlah ketika matahari mulai tampak dan kembalilah sebelum matahari terbenam agar kamu bisa lebih nyaman dalam melakukan perjalanan keesokan harinya.Â
5. Menyambangi Batu Granit Gratis!
Beberapa kali ke sana, tidak ada biaya apapun yang perlu dibayarkan karena memang tempat tersebut belum terlalu banyak yang mengetahui. Oleh sebab itu, apabila ada satu dua orang yang memintakan biaya apapun, sebaiknya hindarilah dengan cara yang sopan.Â
Batu granit Lampung memang belum begitu banyak diketahui oleh masyarakat, namun bagi kamu yang masih ingin mengunjungi Lampung namun ingin merasakan sensasi liburan yang baru, baru granit ini bisa menjadi pilihan jitu untuk kamu sambangi menutup akhir tahunmu.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H