Berbicara tentang ibu rumah tangga sih, sejatinya tidak ada habisnya.
Ini emang yang nulis udah emak emak, gitu?
Hehehe. Belum kok, hanya saja, kehidupan sehari-hari Mamak saya dulu menarik saja untuk diulas. Dan saya pikir, ibu-ibu tetangga saya yang lain juga demikian. Lalu, saya asumsikan saja bahwa seluruh ibu rumah tangga kisahnya sama. Hehehe
Tentang barang hilang misalnya, ini pun bagian menarik. Mengapa itu barang saat dicari anggota kelurga yang lain tidak akan pernah ketemu, namun setelah emak yang turun tangan dia langsung memunculkan diri???? Padahal tempat yang dicari sebenarnya sama. Anehnya lagi, itu barang sebenarnya yang simpan bukan emak, tapi kenapa hanya bisa ketemu jika emak yang turun tangan. Kenapa?
Oh ya, atau tentang saat anak sakit kok yo rasanya tidak sanggup bahkan untuk berdiri sekalipun. Namun, saat emak sakit, rasaya kok bilang sakit tapi teteeep saja, sambil nyapu lah, sambil beres-beres lah, sambil lirik sana lirik sini lah. Banyak sambilannya, deh! Belum lagi harga dirinya seolah terinjak-injak ketika tetangga atau keluarga ikut sumbang suara "sumbang" yang menyatakan sebaiknya cari kerja, jangan di rumah saja. Arghh!
Tentang ibu rumah tangga, sejujurnya kita tidak akan pernah bisa selesai membicarakannya. Rumitnya kehidupan tersebut kemudian diputar derajatnya oleh Monty Tiwa. Kini seluruh posisi di atas diembankan pada tiga pria yang diperankan oleh Tora Sudiro, Adipati Dolken, juga Tanta Ginting dalam film 3 Dara 2.
Mulai dari masak, membersihkan kolam hingga mengasuh anak menjadi tanggungjawab ketiganya ketika ketiga istri mereka memutuskan untuk bekerja menggantikan posisi mereka.
Kondisi tidak tenang karena terlalu lama di rumah, sial karena makanan yang dengan susah payah dimasak tidak dimakan juga, lelah ketika seluruh pekerjaan rasanya tak kunjung selesai meski pekerjaan sebenarnya sudah dihajar bersama oleh tiga orang. Tetap saja, ada ketidakmampuan di sana yang membuat ketiganya menyerah dan mencari jalan keluar apa yang harus dilakukan untuk bisa mengembalikan posisi mereka di awal. Menjauh dari pekerjaan rumahan yang diakuin begitu sulit, pun membuka hati untuk mengakui bahwa tugas-tugas itu bukan tugas mudah sebagaimana yang selama ini dituduhkan banyak orang pada Ibu rumah tangga.
Tak semua yang dapat menerima posisi tersebut. Mengabdi di rumah dan menghabiskan seluruh harinya dengan rutinitas yang sama setiap harinya. Membuang jauh-jauh keinginan untuk bersosialisasi kembali lewat rutinitas kantor yang dulu pernah dilakoni demi keluarga dan hal-hal lain yang tampaknya sepele namun banyak orang yang tidak memberi hati untuk melakukan hal tersebut. Termasuk 3 pria di atas yang melakukan segala upaya agar keluar dari belenggu keseharian kehidupan Ibu rumah tangga.
Film ini, dikatakan lucu, menurut saya pribadi ya biasa saja. Namun, penyampaian pesan bahwa kehidupan ibu rumah tangga yang selama ini banyak dipandang sebelah mata patut diacungi jempol. Film ini sangat baik untuk ditonton oleh mereka yang akan, baru saja serta sudah lebih dahulu membangun rumah tangga.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI