Mohon tunggu...
Efa Butar butar
Efa Butar butar Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Content Writer | https://www.anabutarbutar.com/

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Di Balik Masukan dan Makian pada "Customer Service"

29 Juni 2018   18:01 Diperbarui: 30 Juni 2018   09:36 2220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi satu-satunya CS, sekaligus menjadi orang yang sama untuk memberikan jawaban dari setiap pertanyaan, complaint, dan masukan konsumen agar amarah bisa teredam dari sebuah perusahaan start up? Yang baru saja berdiri, perlahan diperkenalkan pada orang lain agar 'tubuh' perusahaan bisa lebih kokoh?

  • Jangan ngarep ada libur

Ini kasusnya CS WA bisnis. Meski sudah diberi pengumuman bahwa perusahaan libur, pertanyaan customer akan terus meluncur tanpa mengindahkan pengumuman (Percaya deh, ini bukan customer cerdas) dan terkadang tak mau tau, minta agar pertanyaannya buru-buru dibalas. Kalau complaint terkait kualitas pelayanan sih ngga masalah, urusan nanya doang tapi ngga mau sabar. Duh, rasanyaa yaa....

Salah satu tips agar tak terbebani adalah harus segera dibalas agar chat tidak menumpuk dan customer merasa senang dengan pelayanan CS. Nah, untuk CS start up, ini harus cepat-cepat diberesin. Sayangkan kalau pelanggan jadi beralih ke competitor? Dengan pemikiran di atas, sama halnya dengan tak ada waktu libur untuk seorang CS karena tanggung jawab tersebut.

Eh, tapi dengan ini, kita bisa belajar bertanggung jawab dan mengatur waktu dengan baik lho.

  • Dimaki tanpa membalas makian

Ini lebih menyakitkan. Konsumen kalau sudah marah kadang lupa kalau CS juga punya hati yang bisa tersakiti oleh kata-kata yang diucapkan lidah yang tak bertulang. 

Segala macam bahasa dikeluarkan tanpa menyaring terlebih dahulu, yang penting rasa kesalnya tersampaikan. Bodo amat yang ono ngga suka, kan sudah bayar. Toh, konsumen adalah raja. Penjual tak berhak marah. 

Meski menyakitkan, dari sini seorang CS belajar bagaimana caranya memaafkan dan melupakan kesalahan orang lain. WKkwk. Iya, lah. Mau bales ngga punya hak kok. Eh, tapi harus diwaspadai juga, jika hal seperti ini terus2an berlanjut, seorang CS bisa hilang rasa lho. Kebanyakan dimarahin sama konsumen akhirnya kebawa sampai ke kehidupan pribadinya. 

  • Terbatasnya waktu istirahat

Sama seperti kurangnya waktu libur. Waktu istirahat seorang CS juga bisa saja jadi terbatas jika tidak dapat membagi waktu dan terlalu mengikuti kemauan konsumen. 

Enaknya di sini adalah bahwa seorang CS bisa bablas istirahat seharian dan memberi dalih bahwa chat yang masuk sangat banyak sehingga sedikit slow response karena harus membalas chat yang masuk satu per satu dari bawah. Tuh, gue kasih tips.

  • Taruhan kesehatan mata

Kalau kamu CS, apalagi pegang WA yang isinya complaint, pertanyaan, komentar serta penjelasan panjang lebar konsumen yang ngga mau menerima aturan perusahaan, banyak-banyak makan sayur yang mengandung vitamin A agar kesehatan mata tetap terjaga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun