Sejatinya, seorang anak yatim atau piatu akan memiliki rasa kehilangan yang dalam usai kepergian salah satu orang tuanya. Kehilangan semangat dalam diri untuk melanjutkan hidup, kehilangan percaya diri, juga harapan.
Bagi mereka yang kurang beruntung terlahir tanpa mengenal orang tua, rasanya akan jauh lebih sakit lagi karena jangankan untuk merasakan kasih sayang orang tua, bahkan untuk sekedar mengenal rupa sajapun tak bisa. Mau tak mau, suka tak suka, demi keberlangsungan hidupnya, mereka harus menerima menghabiskan hidup di panti asuhan yang menerima mereka untuk dididik, diasuh dan diberi bekal sesuatu yang tak akan didapat lagi dari orang tua yang telah lebih dahulu kembali ke pangkuan Illahi: kasih sayang, dan moral.
Panti Asuhan dan Sebuah Harapan
Mendengar nama panti asuhan, umumnya rasa yang terlebih dahulu hadir adalah perasaan iba, kasihan, ingin melindungi, pun ditelantarkan oleh wali atau orang tua yang tersisa. Namun, di satu sisi, panti asuhan juga sekaligus menjadi tempat terbaik untuk berbagi harapan bagi anak-anak yang kurang beruntung untuk:
- Memperoleh kembali kasih sayang orang tua atau orang dewasa melalui tingkah laku, perbuatan dan contoh-contoh kecil, seperti berbagi
- Memperdalam ilmu pengetahuan dan pengetahuan Agama melalui pembelajaran yang disediakan di dalam panti asuhan
- Mengembalikan rasa percaya diri anak untuk bergaul bersama dengan mereka yang memiliki nasib yang sama tanpa perlu merasa malu, sungkan, mengasihani diri atau ditertawakan anak-anak seusianya yang belum memahami persis arti kehilangan
- Membuka kembali harapan akan masa depan bagi mereka yang mau menatap ke depan dan mengubah duka menjadi sebuah semangat dalam tempat barunya untuk bernaung.
Menyaksikan Langsung Persembahan Anak Yatim untuk Anak-anak Panti Asuhan
Di sebuah ruangan Ballroom di lantai 5, gedung K-Link Tower, sekitar kurang lebih 500 orang anak yatim berkumpul untuk melakukan acara Buka Puasa Bersama sekaligus untuk menerima santunan.
Dilakukan pula Gebyar Ramadan 1439H yang memberikan bazaar beragam produk makanan dan aksesoris, bazaar barang bekas berkualitas, demo masak hidangan khas Ramadan yang keseluruhannya juga diselenggarakan di gedung K-Link Tower, Gatot Subroto, Jakarta.
Di kota-kota lainnya, diselenggarakan pula seminar Syariah dengan pembicara ulama dari daerah sekitar, diadakannya program rutin pembagian makanan berbuka puasa di depan K Link Tower untuk pengendara yang melintas di depan K Link Tower serta acara buka puasa bersama dan pemberian paket lebaran serta uang untuk siswa dan guru Panti Asuhan K-Link Darul Ihsan, Yogyakarta.
Acara-acara tersebut di atas dilakukan untuk memeriahkan bulan Ramadan dan menjadi kesempatan bagi K-Link dan para Leader untuk berbagi bersama masyarakat memegang teguh konsep bisnis yang bertujuan untuk memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan. Sharing is caring.
Dalam kesempatan lainnya keluar dari acara-acara yang diselenggarakan saat bulan Ramadan, serangkaian beasiswa diberikan pada siswa dan siswi SMP dan SMU, beasiswa pendidikan untuk anak-anak usia sekolah dengan pemberian beasiswa pendidikan untuk siswa-siswi berprestasi dari keluarga tak mampu, penyediaan sekolah anak berkebutuhan khusus dan penjadi penyandang dana untuk biaya pendidikan untuk 200 siswa siswi yang menjadi anak asuh di Panti Asuhan K-Link Darul Ihsan yang terdapat di Pramban Yogjakarta.
Serangkaian acara berbagi kepada anak-anak yatim dan anak-anak kurang beruntung ini ternyata memiliki muasal yang tak lain bersumber dari Presiden Direktur K-Link Indonesia, Dato' DR H. Md. Radzi Saleh yang juga ternyata adalah seorang anak yatim semasa kecilnya.
Perasaan sedih yang pernah dirasakan, olehnya, mampu dirubah menjadi sebuah semangat untuk bangkit dan menjadi sosok baru yang memberikan harapan-harapan lewat berbagi untuk menghadirkan seulas senyum kepada anak-anak yang dulu memiliki nasib yang sama dengannya.
Tentang K-Link dan Cerita Kesuksesan Si Anak Yatim
K-Link Indonesia adalah perusahaan yang telah berdiri hampir 16 tahun dengan sistem penjualan multi level marketing (MLM) yang telah memasarkan lebih dari 200 produk, mulai dari produk kesehatan, kosmetik halal dan perawatan tubuh, produk penunjang untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh hingga produk kebutuhan harian rumah tangga yang berkualitas premuim.
"Insyallah, secara berproses, kita akan memperlengkap produk itu. Jika tidak ada aral melintang, targetnya paling telat Juli kita (K-Link) akan melaunching alat kosmetik lengkap; macam lipstik, powder dan sebagainya untuk fokus pada program LBC (Ladies Beauty Club) kita. K-Link berbeda dengan MLM lainnya karena memberikan fokus pada solusi kesehatan, namun sekarang difokuskan juga pada solusi kecantikan, rumah tangga, menjaga anak dan sebagainya" Ujar Dato' DR H. Md. Radzi Saleh selaku PresDir K-Link Indonesia dalam acara press conference bersama rekan-rekan media.Â
“Sejak 2002, K-link Indonesia menjadi salah satu pemain bisnis MLM Syariah yang diperhitungkan dan terbukti memberikan peluang bisnis usaha rumahan bagi ibu rumah tangga dan peluang usaha bisnis online terutama bagi  anak-anak muda yang memiliki ide bisnis kreatif “Â
Kepedulian K-Link terhadap member dengan menghadirkan ragam solusi kehidupan yang akan sangat membantu Ibu rumah tangga Indonesia dalam melengkapi kebutuhan rumah tangganya sekaligus mendapatkan beragam keuntungan jika dapat mengelolanya dengan baik.Â
Memiliki jaringan yang luas dan tersebar di seluruh Indonesia, operasional K-Link didukung oleh delapan warehouse yang terletak di Medan dan Kupang. Ada pula branch di Makassar, Sorong, Jayapura, Surabaya, Atambua dan Ambon. Pun, 240 stockist, 177 substockist dan 13.540 mobile stockist yang tersebar di setiap daerah di seluruh Indonesia.
Bersama dengan partisipasi dan kerja keras member atau distributor K-Link yang kini jumlahnya telah mencapai 2 juta orang, K-Link Leader Club menjadi wadah yang menaungi member K-Link dengan penghasilan lebih dari 10 juta per bulan.
Saat ini penduduk Indonesia mencapai 262jt jiwa dengan kebutuhan yang tinggi terhadap lapangan pekerjaan dan juga produk-produk kesehatan. Jumlah angka kerja produktif yang tinggi ini tidak dapat terserap seluruhnya oleh sektor formal. Sebaliknya, kebutuhan yang tinggi terhadap produk-produk kesehatan merupakan pasar potensial bagi calon distributor/member untuk ikut mengembangkan bisnis K-Link.Â
K-Link sebagai bisnis MLM yang menjanjikan memberikan alternatif pekerjaan pada sektor non formal sebagai enterpreneur MLM. Entrepreneur MLM yang dimaksud adalah dengan memasarkan produk K-Link dan membangun karir sebagai network builder. Dengan pola yang terstruktur dan hasil yang terukur dengan rata-rata penghasilan entreprenur MLM, K-Link yang lebih baik dari rata-rata pendapatan masyarakat Indonesia. Dengan begitu, diharapkan tingkat kesejahteraan keluarga member K-Link dapat meningkat setelah bergabung dan membangun bisnis jaringan K-Link.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H