Mohon tunggu...
Efa Butar butar
Efa Butar butar Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Content Writer | https://www.anabutarbutar.com/

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Lebaran dan Hadiah Pernikahan

8 Juni 2018   23:39 Diperbarui: 8 Juni 2018   23:51 965
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembentukan geng dan Efeknya di Dunia Perkuliahan

Bangku kuliah dan geng di kehidupan sesama perempuan rasanya adalah dua hal yang tak dapat dipisahkan. Jika sekelompok orang membuat geng, maka yang lainpun tak ingin kalah dan ikut membentuk gengnya sendiri.

Tak jauh berbeda dengan masa SMA, hanya saja mungkin ini lebih "tahu diri" dalam arti, tidak ada kenakalan-kenakalan remaja yang terulang. Hanya perasaan seolah ingin lebih dihargai dan diakui saja saat bersama dengan gengnya. Kalau lagi sendiri mah, deeuh, sama saja.

Pembentukan geng ini juga lah yang dulu pernah kami lakukan. Bersama dengan 5 orang sahabat yang memang bisa diajak sejalan dalam pemikiran. Bisa diajak diskusi jika berbeda pendapat, dan dapat diajak menghasilkan solusi jika sedang dalam masalah.

Kehadiran geng dalam kehidupan perkuliahan juga memiliki andil akan semangat kuliah. Meski tujuan awalnya ingin berkumpul, namun di baliknya, semua anggota geng bersikukuh untuk melakukan yang terbaik demi kuliahnya. Menyemangati satu dengan yang lainnya sampai akhirnya nilai yang diperoleh di ujung semester memuaskan. Kalau sudah begini, siapa yang tak ingin memiliki geng? Banyak kok manfaatnya jika dikoordinasi dengan tepat.

Pernikahan Geng Lain dan Anggota Geng Sendiri yang Tak Kunjung Tampak Jodohnya

4 tahun telah berlalu dan kami masih saling menjaga persahabatan dan komunikasi dengan baik. Perlahan, dari geng lain mulai melayangkan surat undangan pernikahannya dengan pria yang dicintai semasa kuliah sementara kami masih sibuk dengan tawa dan dunianya anak muda. Bukan terlena, namun karena sadar, masa ini tak akan kembali dan bisa diulang lagi.

Memiliki whatsapp group sendiri membuat kami saling menguatkan dengan saling menertawakan karena undangan pernikahan tersebut. Saling bertanya "kita kapan yaa?" meski kami sendiri tak memiliki jawaban atas pertanyaan itu. Namun di baliknya, kami sama-sama saling mendoakan agar segera dipertemukan dengan sesosok pria yang takut akan Tuhan dan membawa agar lebih dekat padaNya.

Ya sudah lah ya, pernikahan bukan tentang siapa yang lebih dahulu dihalalkan lalu menang, namun sebaliknya, lebih ke kesiapan hati, mental, dan pikiran untuk memasuki kehidupan baru melibatkan dua hati dan pikiran yang mungkin akan kerap berbeda namun harus disatukan tak peduli bagaimana pun bertolak belakangnya kedua pikiran tersebut. Lalu benar-benar melepas kehidupan anak muda dan tak akan pernah kembali lagi ke sana.

Bulan Ramadan dan Berkah yang Dibawanya

Orang-orang bilang bawa bulan ramadan adalah bulan yang penuh berkah. Entahlah, berkah memang bukan hanya sekedar rejeki dalam bentuk Rupiah, bisa juga tentang kesehatan, kebahagiaan, dan berita kegembiraan lain yang tak hanya datang dari diri sendiri namun juga dari orang-orang terdekat, termasuk sahabat.

Minggu pertama bulan puasa, seperti biasa di whatsapp group, kami menyibukkan diri dengan bercanda agar melupakan rasa laparnya mereka -- mengingat saya sendiri tak pernah berpuasa di tahun ini. Dulu beberapa kali pernah coba -- dan saling menyemangati dalam bekerja.

Hingga akhirnya tibalah berita yang selama hampir empat tahun kami nanti nantikan. Yaitu berita sekaligus undangan pernikahan yang akan digelar 12 Agustus 2018 mendatang. 11 hari setelah perayaan ulang tahun sahabat saya yang akan menikah tersebut.

Campur aduk rasanya, bahagia, sedih, gelisah, khawatir termasuk pula deg degan walaupun bukan saya sendiri yang akan menjalani moment yang sangat sakral tersebut.

Dan ini adalah kado lebaran terindah dalam kehidupanku. Sebuah pernikahan dari salah satu orang yang paling kami sayang. Sahabat rasa saudara.

Selamat Alfia Agustiandi atas rencana pernikahanmu, Sayang. Semoga Allah berkenan dan turut bekerja untuk melancarkan segala sesuatu yang diperlukan untuk itu. Bahagia selalu, Fi! Aminnn

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun